Siaran TV Analog Dihentikan, Warga Kota Bekasi Berburu Set Top Box ke Toko Elektronik
Sejak berlakunya Analog Switch Off (ASO) atau TV analog ke digital, membuat warga Kota Bekasi mulai memburu set top box (STB) ke toko elektronik.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Junianto Hamonangan
TRIBUNBEKASI.COM,BEKASI SELATAN - Sejak diberlakukannya Analog Switch Off (ASO) atau TV analog ke digital pada 2 November 2022 lalu, kini warga Kota Bekasi mulai memburu set top box (STB) yang dijual di beberapa toko elektronik.
STB adalah alat untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara, yang dapat ditampilkan di TV analog biasa.
STB ini sudah mendukung Digital Video Broadcasting-Second Generation Terrestrial atau DVB-T2. STB tidak memerlukan antena parabola dalam menerima sinyal digital, dan cukup menggunakan antena TV biasa atau UHF.
Baca juga: Ketua KPK Temui Lukas Enembe, Bekas Pegawai: Mengapa Tidak Dikeluarkan Surat Perintah Membawa?
Beberapa toko elektronik di Jalan H. Juanda, Kota Bekasi juga nampak memasang beberapa pengumuman jika telah menyediakan berbagai merek STB.
Beberapa warga juga terlihat banyak yang kini mulai mencari STB setelah TV analog tak bisa menangkap sinyal.
Salah satu warga, Hendri (33) mengatakan sejak diberlakukan ASO, ia dan keluarga tak bisa lagi menonton acara televisi di rumah. Sehingga dengan kondisi itu, ia memutuskan untuk membeli STB, meskipun diakui harganya lumayan mahal.
"Karena kita enggak dapat yang gratis ya. Jadi mau enggak mau harus beli. Walaupun ya lumayan harganya, tapi kita juga enggak bisa berbuat apa-apa. Karena kalo enggak beli TV di rumah juga enggak bisa dipakai kan jadi ya mau enggak mau harus beli," kata Hendri, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut, Polisi Bakal Investigasi BPOM soal Pengawasan Bahan Baku Obat Sirop
Dilain sisi, menurut Hendri ia sangat mendukung terkait peralihan TV Analog ke Digital. Hal ini membuat kualitas gambar jauh lebih bagus.
Hanya saja, menurut dia, seharusnya pemerintah dapat lebih merata terkait pembagian STB gratis ke masyarakat.
"Ya kalo saya sih dukung aja. Cuma ya kalo bisa STB gratis itu merata lah. Karena banyak juga yang tidak mampu beli akhirnya mereka enggak bisa tuh nonton TV lagi," katanya.
Baca juga: Begini Penampakan Ruangan yang Menjadi Saksi Bisu Kebrutalan Rizky Novyandi Achmad
Penjualan Meningkat
Salah satu pemilik toko elektronik di Jalan H. Juanda, Kota Bekasi, Junaedi (40) mengatakan beberapa akhir ini penjualan STB diakui mengalami kenaikan hampir 50 persen sebelum akhirnya TV analog beralih ke digital.
"Ya kalo dibilang naik pasti naik. Karena kan masyarakat pada akhir memang harus beralih dan itu tentu pasti penjualan STB pun mengalami kenaikan," kata Junaedi.
Meski mengalami kenaikan jumlah penjualan, namun Junaedi mengaku dalam sehari hanya menyediakan 50 STB. Ia beralasan pemesanan STB membutuhkan waktu dari distributornya, itupun jumlah permintaan terkadang tidak sesuai.
"Ya kita akan mesen dulu nih, ada batasnya juga saat pemesanan. Misalkan mesen 50 unit, paling dapet 20 unit atau 10 unit per mereknya. Jadi ngak langsung dapat," ujarnya.
Terkait harga, Junaedi mengaku satu STB dihargai mulai Rp. 250.000, itu mengaku menyediakan 3 merek STB yaitu Matrix, Sanex, dan Noise.
Sementara untuk antena UHF dihargai mulai Rp. 150.000. Bagi pembeli yang ingin membeli STB, pihak toko akan memprogram STB-nya sehingga pembeli tinggal memasang ke TV di rumah.
"Disini nanti kita programin nanti sampe rumah tinggal colokin aja di TV masing masing, ini kan model tinggal kita program aja tidak usah diubah lagi atau diprogram lagi," ucapnya. (JOS)