Ayah Bunuh Anak

Ayah Bunuh Anak di Depok: Puncak Kekesalan Rizky Kerja Banting Tulang tapi Tak Dihargai Istri

Pelaku ayah bunuh anak, Rizky merasa bahwa selama ini korban selalu acuh dengan dirinya, bahkan harga dirinya selalu diinjak-injak.

Penulis: Gilar Prayogo | Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive/Gilar Prayogo
Rizky Novyandi Achmad, bapak yang bunuh anak dan penganiayaan istri, Polres Metro Depok Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (2/11/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, PANCORAN MAS - Kasus ayah bunuh anak di Depok menghadirkan pengakuan baru dari pelaku bernama  Rizky Novyandi Achmad

 Rizky Novyandi Achmad mengaku, gelap mata melakukan aksi itu sebagai buntut kekesalannya terhadap sang istri

Menurut Rizky, jerih payahnya bekerja tak dihargai istri

Baca juga: Perubahan Sikap Bocah di Depok Sebelum Tewas Dibunuh Ayah Kandungnya, Tatapannya Kosong

"Jadi awalnya karena tidak dihargai. Jadi misalkan saya kasih penghasilan dengan berapapun nilainya tidak pernah dihargai," jelas Rizky saat ditemui oleh wartawan di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (2/11/2022).

"Berapapun yang saya kasih, berapapun perjuangan saya, di mata dia tidak berharga gitu," lanjut Rizky.

Rizky merasa bahwa selama ini korban selalu acuh dengan dirinya, bahkan harga dirinya selalu diinjak-injak.

"Memang kewajiban saya harus memberikan nafkah kepada istri saya, tapi setidaknya sedikit banyaknya ucapkan terimakasih gitu," imbuhnya.

Di sisi lain, Rizky Novyandi Achmad melakukan tindakan keji tersebut karena efek dari penggunaan obat terlarang yaitu sabu.

"Ya karena habis memakai narkoba," ujar Rizky 

Dirinya mengakui bahwa malam sebelum kejadian mengkonsumsi narkotika jenis sabu.

Baca juga: Efek Konsumsi Sabu, Rizky Gelap Mata, Tega Bunuh Anak Kandung dan Siksa Istri

Rizky kini hanya bisa menyesali perbuatannya dengan tindakan keji yang diperbuatnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Metro Depok Imran Edwin Siregar sempat menjelaskan bahwa Rizki Noviandi Ahmad dijerat pasal pembunuhan 338 KUHP atau kekerasan dalam rumah tangga pasal 44 ayat 2dan 3 UU RI no 23 tahun 2004 yang ancaman hukumannya adalah 15 tahun penjara.

Pelaku melakukan pembunuhan terhadap anaknya dan menganiaya istrinya yang terjadi di rumahnya di Klaster pondok Jatijajar, Jatijajar, Tapos Depok, Selasa (1/11/2022) pagi.

Menurut pengakuan pelaku kepada polisi, persitiwa tersebut berawal dari adanya cekcok masalah rumah tangga antara pelaku dengan N yang merupakan istrinya.

Pelaku pegawai Pemkab Bogor

Rizky Novyandi Achmad ternyata adalah pegawai di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor.

Rizky Novyandi Achmad bekerja sebagai pegawai honorer di Bappenda Kabupaten Bogor, tepatnya di UPT Pajak Gunungputri.

Hal itu dikatakan Staf Bagian Umum Kepegawaian Bappenda Kabupaten Bogor, Entang Wihana kepada wartawan, Rabu 2 November 2022.

"Yang bersangkutan benar bekerja di Bappenda Kabupaten Bogor, sebagai tenaga rekrutmen terhitung Februari 2019," kata Entang Wihana.

Pria yang akrab disapa Itang menegaskan bahwa tindakan pelaku tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. 

Sebab peristiwa terjadi di luar jam kerja dan merupakan perbuatan perorangan.

Baca juga: Perubahan Sikap Bocah di Depok Sebelum Tewas Dibunuh Ayah Kandungnya, Tatapannya Kosong

Itang memastikan akan menindak tegas pelaku dengan memecatnya dari pekerjaan.

"Langkah yang akan diambil secara administrasi, akan dilakukan pemutusan hubungan kerja dengan pemberhentian tidak hormat, setelah yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka," jelas Itang.

Rizky Novyandi Ahmad menghabisi istri berinisial NI dan anaknya KPC di ruang tamu pada Selasa 1 November 2022 pagi sekitar pukul 05:00 WIB. 

Aksi kejam yang dilakukan pegawai pemerintah kabupaten Bogor itu merenggut nyawa anaknya yang masih duduk di kelas enam SD berumur 13 tahun.

Sementara, istrinya mengalami kritis usai dibacok beberapa kali oleh Rizki dan dilarikan ke RSCM.

Baca juga: Zaki Mendadak Pingsan Tahu Temannya Jadi Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Depok

Akibat tindakannya itu, sang anak mengalami luka bacokan di bagian kepala, mata dan jemari. Sementara istrinya mengalami luka bacokan di bagian leher dan lainnya.

 Sementara itu Keluarga besar Rizky Noviyandi Achmad (RNA) bersepakat agar penegak hukum menghukum berat atas perbuatan yang dilakukan.

Seperti diketahui, publik dikejutkan oleh berita pembunuhan sadis di Pondok Jatijajar RT 3 RW 8, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (1/11/2022) pagi.

Seorang bocah berusia 13 tahun tewas, dan sang istri NI mengalami luka berat.

Keduanya dibantai oleh Rizky Noviyandi Achmad (RNA) yang merupakan suami dan ayah dari korban.

Berdasarkan informasi yang beredar, perbuatan sadis itu dipicu oleh persoalan sepele.

Baca juga: Keluarga Minta Rizky Noviyandi Achmad Dihukum Berat, selama ini Dikenal Suka Emosi

Paman korban, Aweng, mengatakan peristiwa berdarah tersebut berawal saat pelaku menelepon NI meminta dijemput sepulang kerja.

Akan tetapi NI yang kala itu sudah tidur, tak mengangkat telepon dari RNA.

"Yang saya tahu masalah sepele, minta dijemput (NI) pulang kerja. Karena tidur, saking lelapnya. Namanya tidur, jadi ditelepon enggak respons," kata Aweng di RS Polri Kramat Jati, Selasa (1/11/2022).

Di mata keluarga Rizky Noviyandi Achmad dikenal sebagai sosok yang tempramen.

Tak cuma itu, pegawai honorer Pemkab Bogor tersebut juga kerap membesar-besarkan masalah kecil.

"Sering, sedikit masalah sering cekcok. Jadi masalah kecil dibesar-besarkan. Tidak bisa mengambil keputusan dengan kepala dingin," ujarnya.

Baca juga: Rizky Noviyandi Achmad: Gua Sudah Puas Bunuh Dua Setan, Tinggal Satu Setan Lagi!

Namun, pihak keluarga tidak menyangka RNA bisa tega membunuh KCP yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Padahal di hari kejadian, KCP hendak berangkat sekolah.

Saat ditemukan warga, jasad bocah tak berdosa tersebut sudah menggunakan seragam putih merah.

Aweng menuturkan kini pihak keluarga hanya berharap agar RNA dapat diproses hukum, dan dijatuhi hukuman yang berat.

"Kalau dari pihak keluarga sendiri yang diproses secara hukum saja, lebih bagus, lebih cepat," katanya.

Profil RNA

RNA (31) pernah menempuh pendidikan di sebuah universitas swasta di Kota Depok.

Menurut salah seorang tetangga, Eka Heri, pelaku sehari-hari bekerja sebagai tenaga honorer di Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Bogor.

Kediaman Rizky Novyandi Achmad, pelaku pembunuhan anaknya di Klaster Pondok Jatijajar RT 3 RW 8 Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Selasa (1/11/2022) pagi. (Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti)
"Keseharian pelaku kerja, seperti biasa kalau enggak salah di UPT Pemda Bogor, tenaga honorer," ujarnya.

Sebelum bekerja di Pemkab Bogor, RNA juga pernah menjadi operator komputer di sebuah Pelatihan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Sementara itu, pelaku dikenal sebagai sosok yang sama seperti warga lainnya, dalam arti bersosialisasi dengan baik di lingkungannya.

Sehari sebelum kejadian, Eka mengatakan Rizky Noviyandi Achmad terlihat asyik mengobrol dengan keluarganya.

"Sebelum kejadian juga Maghrib (Senin 31 Oktober 2022) masih ngobrol sama keluarga. Nggak tahu kalau ada kejadian seperti ini," bebernya.

Kronologi Kejadian

Peristiwa itu bermula pada Selasa pagi. Saat itu, pelaku dan korban sempat terlibat cekcok dengan istrinya.

Saksi yang tinggal di lantai dua rumah mendengar teriakan histeris dari anak dan istri pelaku.

"Saksi mendengar teriakan dari korban dan langsung turun ke bawah menolong korban," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno.

Namun, saat itu saksi melihat pelaku menganiaya korban secara membabi buta. Saksi pun tak berani mendekat.

Baru setelah pelaku keluar, saksi membantu korban dan menelepon aparat kepolisian.

Ngopi di Teras setelah Membunuh Anaknya

Setelah membunuh anak perempuan dan melukai istrinya hingga kritis, pelaku minum kopi dan merokok di teras rumah setelah melancarkan aksi kejinya.

Baca juga: VIDEO Suasana Haru Pemakaman Siswa SD yang Dihabisi Ayah Kandungannya di Depok

Hal itu disampaikan oleh saksi mata yang berada di lokasi kejadian, yakni Misan, seorang penjual sayur.

Misan menuturkan, pelaku sempat meminta maaf kepada dirinya.

"Pelaku saya samperin, dia bilang ke saya 'Pak Maafin saya', 'Ngapain lu minta maaf', kata saya. 'Minta maaf sama anak bini elu'," kata Misan menirukan percakapannya dengan pelaku.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved