Normalisasi Sungai Krukut

Ketua Komisi D DPRD Ida Mahmudah Yakin Heru Budi Hartono Mampu Selesaikan Normalisasi Sungai Krukut

Legislator DKI Jakarta optimis kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang akan menormalisasi Sungai Krukut.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
Warta Kota
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah 

Ida memaparkan bahwa BWSCC telah menanti langkah Pemprov DKI Jakarta untuk mengeksekusi lahan di bantaran sungai-sungai tersebut.

Jika lahan milik warga telah dibebaskan, dan warga pendatang telah direlokasi ke rumah susun maka BWSCC akan menormalisasi sungai tersebut.

Kata Ida, pemerintah daerah menemui banyak hambatan saat ingin membebaskan lahan warga.

Salah satunya adalah keberadaan mafia tanah, sehingga satu bidang tanah bisa dimiliki oleh dua orang.

“Waktu itu saya minta kepada dinas terkait agar menggandeng Kejaksaaan Tinggi untuk pendampingan, kalau satu lahan dimiliki oleh 1-4 orang itu kan bermasalah dan bisa dikonsinyasi atau uangnya dititipkan di pengadilan,” papar Ida.

Seperti diketahui, peneliti dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menilai Sungai Krukut di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan perlu dinormalisasi.

Sebab, sungai alam itu menyempit dan alami pendangkalan, sehingga permukiman warga di RW 06 kerap terendam dengan ketinggian 50 sentimeter sampai tiga meter.

Kepala Unit Pengelola Pengujian, Penyelidikan dan Pengukuran (UP4) Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Abdul Rauf Jaffar mengatakan, idealnya sungai di Ibu Kota rutin dinormalisasi setiap tahun. Untuk segmen Sungai Krukut, setidaknya harus dinormalisasi sepanjang 10 kilometer.

“Lebar kali (sungai) ini menyempit, dari yang awalnya 10 sampai 20 meter namun pada ruas tertentu jadi 3-4 meter. Kemudian, kedalaman kali juga alami pendangkalan, dari yang awalnya 3-4 meter, kini hanya 50 sentimeter,” kata Rauf pada Minggu (30/10/2022).

Selain itu, kata Rauf, kondisi Sungai Krukut di sana juga cukup memprihatinkan.

Di sana begitu banyak sampah, dan tanah di pinggir sungai sudah ada yang bolong, sehingga rawan longsor.

“Hasil penelitian ini akan kami laporkan kepada Pak Kadis SDA (Yusmada Faizal) dengan harapan dapat dilakukan perbaikan dalam waktu secepatnya,” ujar Rauf.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved