Anies Baswedan

Di Depan Ribuan Warga yang Mendukungnya jadi Presiden, Anies Baswedan: 'Majulah Majulah Menang'

Ribuan warga yang hadir pun tak berhenti berteriak mendukung Anies Baswedan menjadi presiden Republik Indonesia

Editor: Feryanto Hadi
warta kota/leonardus wical
Anies Baswedan disoraki ribuan warga Jakarta dengan sebutan presiden saat acara perpsahan di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (16/10/2022). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Leonardus Wical Zelena Arga

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Momen menarik tampak terlihat sebelum Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan sambutannya dalam acara tasyakuran akbar, pada Minggu (16/10/2022).

Sebelum memulai sambutannya, Anies mengajak ribuan warga masyarakat yang hadir di depan Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat untuk menyanyikan lagu nasional Indonesia.

Awalnya, ia mengajak masyarakat untuk bernyanyi bersama lagu 'Berkibarlah Benderaku'.

Tidak puas satu lagu, kemudian Anies mengajak ribuan masyarakat yang hadir menyanyikan lagu kedua.

Lagu nasional berikutnya yang dinyanyikan oleh Anies bersama ribuan masyarakat berjudul 'Maju Tak Gentar'.

Anies pun sempat mengulang-ulang salah satu lirik dari lagu tersebut.

Baca juga: Pengabdian 5 Tahun di DKI Tuntas, Anies Baswedan: Mari Sambut Babak Berikutnya

"Majulah majulah menang," kata Anies dengan lantang sambil disambut teriakan kata 'menang' oleh ribuan masyarakat.

Ribuan warga yang hadir pun tak berhenti berteriak 'Anies presiden', 'Presiden Indonesia', 'Presiden 2024', dan kata lainnya yang menunjukkan dukungan mereka supaya Anies menjadi presiden.

Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar acara tasyakuran akbar di Balai Kota DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (16/10/2022).

Acara tersebut dalam rangka melepas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria yang tepat pada hari ini melepas masa jabatan mereka.

Baca juga: Akbar Tanjung Bantah Kabar Dirinya Dukung Anies Baswedan di Pilpres, Cuma Bangga dan Kagum

Kedatangan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan disambut ribuan warga masyarakat, di Balai Kota DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (16/10/2022).
Kedatangan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan disambut ribuan warga masyarakat, di Balai Kota DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (16/10/2022). (Warta Kota/Leonardus Wical Zelena Arga)

Anies telah berjalan dari rumahnya di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan menuju Balai Kota DKI Jakarta dengan menggunakan sepeda.

Sebagai informasi, ia memulai perjalanannya dari sekira pukul 05.45 WIB, dan sempat berhenti di Fatmawati Jakarta Selatan, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pinisi dan Bundaran Hotel Indonesia (HI), untuk menyapa warga yang sedang beraktivitas di situ.

Hingga akhirnya pada sekira pukul 09.20 WIB, Anies tiba di Balai Kota DKI Jakarta, dan langsung disambut oleh ribuan warga masyarakat yang telah menanti dari pagi hari. 

Para warga tampak berfoto di booth Anies yang memang tersedia di samping Pendopo DKI Jakarta. 

Senyum sumringah hingga tangis terlihat saat mereka mengabadikan momen tersebut, walau hanya melalui media booth foto.

Tidak hanya warga DKI Jakarta, warga masyarakat dari luar ibu kota pun tampak antusias untuk melepas Anies.

Suriman Setiadi (50) merupakan warga asal Tangerang yang datang ke Balai Kota DKI Jakarta untuk bertemu dengan Anies dan menghadiri acara tasyakuran akbar.

"Saya sudah berangkat sejak jam enam pagi. Memang ingin ketemu Gubernur Indonesia, bukan hanya DKI Jakarta ya. Karena banyak warga luar Jakarta yang datang ke sini," ujar Suriman.

Suriman menjelaskan hal tersebut menandakan bahwa Anies dicintai tidak hanya oleh masyarakat DKI Jakarta, tetapi juga daerah-daerah di luar ibu kota.

Lebih lanjut ia berharap, Anies dapat melanjutkan perjuangannya di DKI Jakarta untuk Indonesia.

"Kerja bagus Pak Anies harus diteruskan sampai jadi presiden," ujar pria yang kesehariannya bekerja di Bandara Soekarno-Hatta itu.

Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar acara tasyakuran akbar di Balai Kota DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (16/10/2022).

Acara tersebut dalam rangka melepas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria yang tepat pada hari ini melepas masa jabatan mereka. 

NasDem bela Anies

Wasekjen DPP Nasdem Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis Hermawan Taslim buka suara terkait mundurnya sejumlah kader Nasdem usai pencalonan Anies Baswedan sebagai Capres 2024. 

Kata Hermawan Taslim, dicalonkannya Anies Baswedan sebagai Capres 2024 oleh Nasdem bukan tanpa pemilahan yang tidak jelas. 

Menurut Hermawan Taslim, pihak Partai Nasdem sudah menyaring ketat tiga kandidat yang sempat diusung sebelumnya yakni Panglima TNI Andika Perkasa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Salah satu yang menjadi fokus Nasdem dari ketiga calon tersebut ialah terkait nasionalisme.

Menurut Nasdem, selama lima tahun Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta tidak ada kebijakannya yang berpihak ke salah satu golongan. 

Pun kebijakan Anies Baswedan di DKI Jakarta juga dianggap tidak merugikan pihak-pihak yang pro pluralisme seperti Niluh Djelantik dan Hermawan Taslim sendiri. 

“Kita lihat selama 5 tahun apa kebijakan Anies yang berpihak ke satu golongan? tidak ada! apa kebijakan Anies ada yang merugikan orang-orang seperti kita yang pro pluralisme?” ujar Hermawan Taslim dikutip Youtube Tribunnews.com pada Selasa (11/10/2022). 

Menurut Hermawan Taslim, pihak Nasdem membaca poin perpoin tentang Anies Baswedan, Andika Perkasa, ataupun Ganjar Pranowo. 

Menurutnya, Anies Baswedan lah yang memiliki rekam jejak yang cocok untuk menjadi Capres 2024 yang diusung oleh Nasdem. 

Baca juga: Niluh Djelantik Minta Pemimpin Nasdem Ingat Reporter yang Dilempari Pendukung Anies Baswedan

Oleh karena itu, Hermawan Taslim pun meminta kader Nasdem yang kecewa dengan keputusan tersebut agar tidak tersandra oleh masa lalu. 

“Kami tidak beli kucing dalam karung, semua data ada mulai dari A.R Baswedan, mama papanya yang rektor, kami kuliti semua, banyak referensi kita baca, tapi pada saatnya kita harus memilih dan kita tidak boleh tersandra oleh masa lalu,” pesannya. 

Diketahui Nadem alami konflik internal usai ditetapkannya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres 2024 oleh partai tersebut. 

Sejumlah kader seperti Niluh Djelantik bahkan memutuskan mundur usai penetapan Capres 2024 oleh Nasdem. 

Alasannya, lantaran Anies Baswedan dianggap salah satu pihak yang bertanggung jawab atas polarisasi agama di Pilkada DKI 2017 lalu. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved