Narkoba
Kronologi Narkoba Kapolda Jawa Timur Irjen Teddy Minahasa, Tukar Barang Bukti Sabu 5 Kg dengan Tawas
Dijelaskan dalam kronologi kasus narkoba Teddy Minahasa, bahwa mantan Kapolda Sumatera Barat itu menyita barang bukti narkoba jenis sabu seberat 5 kg.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kapolda Jawa Timur Irjen Teddy Minahasa ketahuan jual barang bukti narkoba jenis sabu seberat 5 kg.
Sabu seberat 5 kg yang disita itu sebagai barang bukti diubah menjadi tawas.
Dalam surat telegram Kapolri yang beredar, Irjen Teddy Minahasa dibantu empat personel kepolisian lainnya.
Dijelaskan dalam kronologi kasus narkoba Teddy Minahasa, bahwa mantan Kapolda Sumatera Barat itu menyita barang bukti narkoba jenis sabu seberat 5 kg.
Saat itu, Teddy Minahasa sebagai Kapolda Sumatera Barat memerintahkan penyisihan barang bukti yang dilakukan oleh Kapolres Bukit Tinggi sebanyak 5 kg narkoba jenis sabu dalam penangkapan pada 13 Mei 2022.
Baca juga: Irjen Teddy Minahasa Jalani Tiga Kali Tes, Kapolri: Konsumsi Obat Tertentu Tapi Bukan Narkoba
Baca juga: Tiga Kali Dites, Irjen Teddy Minahasa Kedapatan Konsumsi Obat-obatan Tertentu, tapi Bukan Narkoba
Baca juga: Kapolri: Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa Negatif Narkoba, Setelah 3 Kali Tes
Hal itu diketahui dari keterangan Kapolres Bukit Tinggi Barat AKBP Doddy Prawira Negara dan bukti chat keduanya di WhatsApp.
“Penyisihan barang bukti tersebut sepengetahuan Kapolda Sumbar persesuaian keterangan AKBP Dody PN dan bukti chat WA dengan Kapolda,” tulis keterangan tersebut.
Kemudian, penyisihan sabu 5 kg dilakukan dengan cara mengganti barang bukti dengan 5 kg tawas.
BERITA VIDEO: Kronologi Narkoba Kapolda Jawa Timur Teddy Minahasa, Tukar BB Sabu 5 Kg dengan Tawas
Dijelaskan juga bahwa Irjen Teddy Minahasa juga merupakan otak dari jual beli barang bukti narkoba.
Teddy Minahasa yang menghubungkan antara Kapolres Bukit Tinggi Barat dengan pembeli sabu bernama Linda.
Saat itu, Linda berminat membeli sabu seberat 2 kg dari hasil sitaan Polres Bukit Tinggi Barat.
Hal itu juga terbukti dari pesan WhatsApp Linda.
Pembelian 2 kg di awal dilakukan karena keuangan Linda terbatas.
Narkoba yang seharusnya diserahkan ke negara itu malah dijual Teddy Minahasa dengan nilai 241.000 dolar Singapura atau Rp 300 juta.