Tragedi Kanjuruhan

Shin Tae-yong Pasang Badan Selamatkan Karier Iwan Bule, Warganet Waswas Timnas Indonesia Hancur

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bikin kejutan, ingin mundur jika Ketua Umum PSSI mundur akibat tragedi Kanjuruhan.

Editor: Valentino Verry
pssi.org
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) dan Pelatih Shin Tae-yong (kanan) sangat akrab, mereka pun saling membantu dalam mengembangkan karier. Kini, Shin Tae-yong ingin mundur jika mitranya itu mundur, buntut tragedi Kanjuruhan. 

Saking tingginya, Shin Tae-yong secara ksatria tak segan meninggalkan posisi terhormat yang dia duduki saat ini di Timnas Indonesia sebagai bentuk ikut bertanggung jawab.

Di Korea Selatan, negara asal Shin Tae-yong, jadi hal yang lumrah saat seorang pejabat mundur karena merasa malu saat dianggap gagal menangani hal yang dia kepalai.

"Kok bisa orang yang ngga ngapa-ngapain, gak terlibat sama sekali di dalam tragedi namun ikut merasakan kesedihan & malu yang luar biasa tinggi," tulis akun @KitaGaruda.

Ketua Umum PSSI Dapat Pembelaan

Kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. (Surya Malang/Purwanto)

Tuntutan agar Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mundur sebagai Ketua Umum PSSI memperoleh pembelaan dari berbagai pihak.

Salah satunya adalah Dewan Pembina PSSI, Agum Gumelar.

Agum yang sempat menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 1999-2003 ini mengatakan bahwa desakan agar Iwan Bule mundur sebagai Ketua Umum PSSI bukanlah jawaban.

Dirinya justru menganggap ketika Iwan Bule tetap menjadi Ketua Umum PSSi maka itu adalah bentuk tanggung jawab.

"Mundur bukan jawaban. Justru sebagai bentuk tanggung jawab sebagai Ketua Umum PSSI, tidak seharusnya mundur."

"Dia (Iriawan) harus menyelesaikan kasus ini sampai tuntas dan kemudian dijadikan pembelajaran untuk ke depannya agar kompetisi bisa lebih baik lagi," tuturnya dikutip dari laman PSSI.

Agum juga menambahkan agar keputusan penggantian Ketua Umum PSSI dilakukan saat Kongres Luar Biasa (KLB) pada akhir tahun 2023.

"Silakan bertarung di sana. Siapa yang terbaik pasti akan dipilih oleh pemilik suara," katanya.

Pembelaan juga dilakukan oleh Ketua Komisi Wasit PSSI, Ahmad Riyadh.

Senada dengan Agum, ia menganggap tidak mundurnya Iwan Bule adalah bentuk pertanggungjawaban atas tragedi Kanjuruhan.

"Pokoknya bentuk tanggung jawab tidak harus mundur dengan membuktikan PSSI menjadi lebih baik," kata Riyadh, Selasa (11/10/2022) dikutip dari Kompas.com.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved