Pilpres 2024
Kepada Kader yang Mbalelo, Nasdem: Tunjukkan Kebijakan Anies yang Hanya Berpihak ke Satu Golongan!
Menurut Nasdem, selama lima tahun Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta tidak ada kebijakannya yang berpihak ke salah satu golongan.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wasekjen DPP Nasdem Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis Hermawan Taslim buka suara terkait mundurnya sejumlah kader Nasdem usai pencalonan Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Kata Hermawan Taslim, dicalonkannya Anies Baswedan sebagai Capres 2024 oleh Nasdem bukan tanpa pemilahan yang tidak jelas.
Menurut Hermawan Taslim, pihak Partai Nasdem sudah menyaring ketat tiga kandidat yang sempat diusung sebelumnya yakni Panglima TNI Andika Perkasa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Salah satu yang menjadi fokus Nasdem dari ketiga calon tersebut ialah terkait nasionalisme.
Menurut Nasdem, selama lima tahun Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta tidak ada kebijakannya yang berpihak ke salah satu golongan.
Baca juga: Disebut Nasdrun usai Deklarasikan Anies Baswedan Capres, NasDem: Mereka Dengki, Iri dan Tidak Waras
Pun kebijakan Anies Baswedan di DKI Jakarta juga dianggap tidak merugikan pihak-pihak yang pro pluralisme seperti Niluh Djelantik dan Hermawan Taslim sendiri.
“Kita lihat selama 5 tahun apa kebijakan Anies yang berpihak ke satu golongan? tidak ada! apa kebijakan Anies ada yang merugikan orang-orang seperti kita yang pro pluralisme?” ujar Hermawan Taslim dikutip Youtube Tribunnews.com pada Selasa (11/10/2022).
Menurut Hermawan Taslim, pihak Nasdem membaca poin perpoin tentang Anies Baswedan, Andika Perkasa, ataupun Ganjar Pranowo.
Menurutnya, Anies Baswedan lah yang memiliki rekam jejak yang cocok untuk menjadi Capres 2024 yang diusung oleh Nasdem.
Oleh karena itu, Hermawan Taslim pun meminta kader Nasdem yang kecewa dengan keputusan tersebut agar tidak tersandera oleh masa lalu.
Baca juga: Relawan dan Pendukung Jokowi Kepanasan Anis Baswedan Bakal Capres, NasDem: Jangan Kekanak-kanakan!
“Kami tidak beli kucing dalam karung, semua data ada mulai dari A.R Baswedan, mama papanya yang rektor, kami kuliti semua, banyak referensi kita baca, tapi pada saatnya kita harus memilih dan kita tidak boleh tersandra oleh masa lalu,” pesannya.
Diketahui Nadem alami konflik internal usai ditetapkannya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres 2024 oleh partai tersebut.
Sejumlah kader seperti Niluh Djelantik bahkan memutuskan mundur usai penetapan Capres 2024 oleh Nasdem.
Alasannya, lantaran Anies Baswedan dianggap salah satu pihak yang bertanggung jawab atas polarisasi agama di Pilkada DKI 2017 lalu.
Tanggapi nyinyiran warganet
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DKI Jakarta merespon nyinyiran sekelompok pihak yang mencapnya sebagai partai kadrun usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024.
Partai besutan Surya Paloh ini tak akan ambil pusing dengan cacian itu, karena NasDem akan fokus pada keputusan DPP yang ingin memenangkan Anies Baswedan.
Ketua Dewan Pertimbangan DPW NasDem DKI Jakarta Mohamad Ongen Sangaji menyayangkan, ada sekelompok pihak yang menuding NasDem sebagai partai kadrun .
Kata Ongen, sikap mereka justru tidak mencerminkan nasionalis.
“Hanya orang-orang dengki, iri dan tidak waras yang mengatakan kadrun. Ini bagian kelompok yang ingin terus memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Ongen pada Selasa (11/10/2022).
Baca juga: Dicap Nasdrun Setelah Capreskan Anies, Ketua Bappilu Partai NasDem: Kita Buktikan Hasil Pemilu 2024
“Memang apa salah NasDem mencapreskan Anies? Dia itu tokoh muda yang sangat nasional, jadi kami tidak akan gentar apalagi mundur,” lanjut mantan anggota DPRD DKI Jakarta ini.
Ongen meminta kepada pihak luar agar tidak mencampuri urusan internal NasDem yang resmi mengusung Anies.
Ongen berjanji akan menjaga kehormatan Ketum Surya Paloh yang menyatakan komitmennya dalam Pilpres 2024 nanti.
“NasDem memiliki stok senyum tak terbatas. Orang tak suka dengan keputusan Ketum NasDem, kami biasa saja. Tapi, kalau sudah melewati batas toleransi, hati-hati, karena kehormataan Ketum dan partai adalah segala-galanya,” tegasnya.
Ongen yang juga Wakil Ketua Teritori Pemenangan Jakarta-Banten (Jawa I) itu mengaku, optimistis kemenangan Anies sebagai Presiden 2024 dipastikan memberikan manfaat yang baik untuk bangsa Indonesia ini. NasDem DKI akan menjadi garda terdepan menjaga keputusan Ketum.
Baca juga: Relawan dan Pendukung Jokowi Kepanasan Anis Baswedan Bakal Capres, NasDem: Jangan Kekanak-kanakan!
“Kami tak takut dengan siapa pun. Kalau sudah masuk wilayah kehormataan partai dan Ketum. Saya, hadapi,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Ongen mengibaratkan bahwa pencapresan Anies bagaikan anak panah yang keluar dari busur. Karena itu, pihaknya tegak lurus menjalankan instruksi DPP untuk mengawal dan menangkan Partai NasDem dan Anies sebagai Presiden 2024-2029 di DKI.
“Jadi ini harus dijaga, harus dihargai dan dihormati dari yang tidak sejalan dan seirama dengan pikiran Partai NasDem,” ujar Ongen.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah mengumumkan, untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden pada 2024 mendatang.
Surya Paloh menjelaskan bahwa pemilihan calon wakil presiden (cawapres) diserahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan.
“Dari NasDem sudah memberikan otoritas kepada Pak Anies. Kalau kami (NasDem) yang memilih, dikhawatirkan nanti tidak cocok dengan capres kami ini,” ujar Surya Paloh, pada Senin (3/10/2022).
Kekanak-kanakan
Sementara. Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Teuku Taufiqulhadi meminta Relawan Jokowi untuk tidak bersikap kekanak-kanakan dengan merespon secara personal terkait Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dideklarasikan oleh Partai NasDem sabagai calon presiden (capres) 2024.
Hal ini merupakan tanggapan terhadap Relawan Jokowi yang baru saja membacakan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo untuk memberhentikan beberapa menterinya saat ini yang merupakan kader Partai NasDem.
“Relawan seperti itu tidak baik. Relawan jangan bersikap sangat personal merespon sesuatu. Saya khawatir, jangan-jangan presiden pun malu dengan respon personal seperti ini,” ujar Teuku ketika dihubungi oleh Tribunnews, Senin (10/10/2022).
Baca juga: Tak Kalah dengan Tokoh Lain, Firli Bahuri Juga Didukung Nyapres oleh Forum Guru Honorer di Bogor
Teuku juga menambahkan, perkara politik merupakan masalah visi dan rencana bersama presiden dan koalisinya. NasDem hingga saat ini tidak mengendurkan semangat kebersamaan itu sedikitpun dan akan terus mendukung Jokowi sampai berakhir masa kepresidenannya.
Sehingga, tegas Teuku, pendeklarasian NasDem atas Anies tidak bisa dikaitkan sama sekali dengan masa pemerintahan saat ini di mana NasDem sendiri berada dalam lingkarangan pemerintahan Jokowi.
“Tidak bisa dikaitkan dengan pasca 2024. Pada tahun 2024 semua berubah. Kami mencalonkan Anies adalah tahun 2024 dan setelah itu. Pada saat itu juga semua partai akan mencari jalan masing-masing. Jangan-jangan jika kami bertahan, kami yang akan ditinggal,” jelas Teuku.
Baca juga: Pengurus Wilayah Seenaknya Deklarasikan Capres, PPP Dinilai Seperti Kapal Oleng tanpa Suharso
“Jadi saya harap, teman-teman relawan jangan kekanak-kanakan, dengan maksud memaksa presiden berpikir seperti cara-cara mereka juga,” ujarnya menambahkan.
Diketahui, Relawan Jokowi meminta Jokowi untuk segera memberhentikan para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang berasal dari Partai NasDem.
Hal ini merupakan respon Relawan Jokowi terhadap keputusan Partai NasDem yang telah mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres Pemilu 2024.
Para Relawan Jokowi melihat NasDem adalah partai koalisi pendukung pemerintah Jokowi. Pun kini, beberapa kader Partai NasDem masih dipercayakan Jokowi sebagai menteri dalam kabinetnya.
Dideklarasikannya figur Anies oleh Partai NasDem dirasa para relawan berlawanan dengan visi dan misi pemerintahan Jokowi.