Game Online Bikin Kecanduan Hingga Emosi jadi Tidak Stabil, Guru di Bekasi Diimbau Awasi Anak-anak
Para Guru di Kabupaten Bekasi diimbau untuk mengawasi anak-anak agar tidak bermain game online karena memberi dampak negatif kecanduan dan lain-lain.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, CIKARANG - Sekretaris Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bekasi, Hamdani menjelaskan game online menyebabkan banyak dampak buruk bagi siswa.
Oleh sebab itu, ia meminta guru turut andil dalam mengawasi para siswa bermain game online melalui gawai atau handphone di sekolah.
"Terkait game, harus ada filterisasi dari pihak terkait seperti Dinas Pendidikan untuk membuat aturan pembatasan perkembangan game. Ini menjadi tugas bersama- sama antara pemerintah daerah dan masyarakat, khususnya orang tua," ujar Hamdani saat dikonfirmasi, Rabu (5/10/2022).
Bahkan, Hamdani juga meminta peran aktif dari orang tua untuk melakukan pengawasan anak-anaknya dalam bermain game. Jangan sampai, para orang tua acuh ketika anak sedang memainkan game di gawainya.
Beberapa efek negatif dari game online di antaranya kecanduan dan membuat peserta didik tidak fokus belajar. Apalagi, perkembangan teknologi game sulit diawasi jika orang tua tidak memahami kemajuan teknologi.
Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Presiden FIFA Gianni Infantino Siap Bantu Pembenahan Sepak Bola di Indonesia
Baca juga: Imbas Kerusuhan Kanjuruhan, Pengamat Anton Khawatir Timnas Absen di Semua Event yang Dinaungi FIFA
Game online, sambungnya juga berdampak buruk bagi kesehatan mental para siswa. Ketidakstabilan emosional juga berpengaruh pada anak-anak yang hasratnya tak bisa dituangkan saat bermain game.
"Untuk mengantisipasi, regulasi dan inovasi yang harus dibentuk. Misalnya, bagi para guru yakni melakukan razia gawai sebelum belajar. Atau pada saat, anak-anak masuk sekolah. Untuk yang di rumah, orang tua membatasi anak bermain gawai. Terutama bagi anak-anak yang suka main game," katanya. (abs)
