Kebakaran
Kisah Mayas Nyaris Terpanggang Api Bersama Dua Anaknya saat Kebakaran di Tamansari
Mayas (43) bersama dua anaknya yang berusia 6 tahun dan 7 bulan, nyaris terpanggang api saat kebakaran di Tamansari, Jakarta Barat
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Budi Sam Law Malau
"Pintu kos masih terkunci saya buka dulu. Awalnya saya pikir mati lampu, karena gelap. Saya langsung gedor-gedor pemilik kos dan beri tahu ada api di kamar mandi. Saya bahkan lupa sama anak saya, saking paniknya," ujar Mayas lirih.
Ia kemudian membangunkan paksa kedua anaknya yang langsung menangis.
Anak pertamanya yang berusia enam tahun lalu menjerit ketakutan karena melihat api berkobar di sekitar mereka.
Baca juga: Kompor Pedagang Bubur Meledak, Sejumlah Rumah di Cikini Kebakaran
Mayas refleks memeluk kedua anaknya dengan erat sembari keluar meloloskan diri dari api.
Beberapa detik setelah ia dan kedua anaknya keluar dari rumah indekos, api melahap semuanya dengan cepat.
Ia mengaku bersyukur karena bisa tepat waktu menyelamatkan keluarganya.
Meskipun tak ada barang miliknya yang bisa ia selamatkan, termasuk uang tunai miliknya.
Ceritanya lalu berhenti. Air mata Mayas pun kembali mengalir.
Ia memandang sendu ke arah putra kecilnya yang menggeliat dan memainkan benda-benda kecil di tangannya.
Sementara putri sulungnya masih tertidur pulas di atas terpal yang tak berbantal.
"Sudah tidak ada apa-apa lagi mbak, uang saya hangus. Saya tidak ada tabungan di bank karena suami kerja serabutan," ujarnya sambil menyeka air mata dengan kain yang dipakai untuk menggendong sang anak.
Baca juga: Yoga Wido Nugroho Terdakwa Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang Menangis Dengar Vonis Penjara
"Sebelumnya sudah saya sampaikan ke pemilik kos, kalau kabel-kabel dekat kamar mandi itu semrawut. Tapi belum dibetulkan terus," sambungnya penuh sesal.
Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, suasana posko pengungsian cukup menyedihkan.
Para korban terdampak kebakaran mayoritas adalah para ibu dengan anak-anak yang masih balita.
Mereka ditempatkan di teras posyandu yang terbuka dan hanya diberikan terpal dan matras sebagai alas untuk tidur.