Cara Anies Baswedan Atasi Banjir di Jakarta, Sumur Resapan dan Waduk Jadi Andalan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadikan pembangunan sumur resapan dan waduk sebagai andalan untuk mengatasi banjir yang terjadi di ibu kota.

Penulis: Indri Fahra Febrina | Editor: Junianto Hamonangan
Warta Kota/Indri Fahra Febrina
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadikan pembangunan sumur resapan dan waduk sebagai andalan untuk mengatasi banjir yang terjadi di ibu kota. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memiliki cara alternatif menangani banjir. 

Ia berujar, penanganan banjir di ibu kota tidak hanya mengandalkan konstruksi beton sebagai penumpas banjir. 

Menurutnya, air yang bermuara ke utara Jakarta dapat bertahan lebih lama dengan membangun waduk dan menambah sumur resapan

Pernyataan tersebut tercantum dalam Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 25 Tahun 2022 Tentang Rencana Pembangunan Daerah Tahun 2023-2026.

Baca juga: Hadiri Pembukaan Publik, Anies Baswedan Ingin Taman Ismail Marzuki Rumah Bagi Seniman

Dengan demikian, kelanjutan pembangunan waduk dan sumur resapan bakal dilanjutkan pembangunan Gubernur DKI Jakarta selanjutnya. 

"Air yang mengalir dari selatan Jakarta ke muara utara Jakarta dapat ditahan lebih lama, melalui pembangunan waduk-waduk dan memperbanyak sumur resapan di daerah selatan Jakarta," kata Anies yang dikutip dari Pergub RPD 2023-2026 pada Jumat (23/9/2022). 

Orang nomor satu di DKI Jakarta itu menyebut, waduk tidak hanya berfungsi sebatas pengendali banjir. Sebab, waduk bisa dikelola menjadi sumber air baku untuk kepentingan masyarakat Jakarta. 

"Dataran fluviovulkanik dapat dioptimalkan pemanfaatannya sebagai peresapan untuk mengurangi laju aliran air dari hulu ke hilir," ujarnya. 

Baca juga: Roadshow di Jakarta Pusat, Istri Anies Baswedan Ingin Anak-anak Hingga Remaja Dikenalkan PKK

Adapun upaya penanganan banjir masuk ke dalam isu strategis Jakarta terkait ketahanan terhadap bencana. Terdapat beberapa alasan Pemprov DKI Jakarta memperbanyak sumur serapan dan membangun waduk. 

Pertama, kondisi Jakarta yang rentan banjir tak terlepas dari demografi Jakarta, yakni memiliki tingkat kemiripan 0-3 persen dan 13 aliran sungai di dalam wilayahnya. 

Kedua, berkurangnya daerah sumur resapan karena semakin banyaknya pembangunan permukiman. 

Ketiga, sebagian besar lahan di Jakarta sudah diambil alih perseorangan, sehingga mempersulit penanganan banjir. (M35)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved