Azyumardi Azra Meninggal

Hasto Kristiyanto Sebut Mendiang Azyumardi Azra Sebagai Sosok yang Berani Jaga Jarak dengan Penguasa

PDI Perjuangan mengungkapkan sosok Azyumardi Azra yang meninggal dunia di Malaysia pada Minggu (18/9/2022).

Penulis: Desy Selviany | Editor: Sigit Nugroho
Tribun
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. 

Nama Azyumardi Azra bukan nama asing dalam dunia intelektual di Indonesia.

Suami Ipah Farihah itu dikenal sebagai seorang profesor yang ahli sejarah, sosial, dan intelektual Islam.

Ayah dari empat anak itu pernah menjadi Rektor Intsitut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Bapak dari Raushanfikri Usada, Firman El-Amny Azra, Muhammad Subhan Azra, dan Emily Sakina Azra itu melakukan banyak terobosan pada institusi pendidikan yang dipimpinnya.

Pada Mei 2002, IAIN tersebut berubah nama menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

BERITA VIDEO: Telah Berpulang, Ini Sosok Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra yang Dihormati Dunia

Hal ini merupakan kelanjutan ide rektor terdahulu Prof Dr Harun Nasution, yang menginginkan lulusan IAIN haruslah orang yang berpikiran rasional, modern, demokratis, dan toleran.

Azyumardi Azra lahir pada 4 Maret 1955.

Ketua Dewan Pers periode 2022-2025 itu pernah menjabat Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998 dan mengakhirinya pada 2006.

Pada tahun 2010, dia memeroleh titel Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan menjadi 'Sir' pertama dari Indonesia

Azyumardi Azra memulai karier pendidikan tinggginya sebagai mahasiswa sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982.

Kemudian atas bantuan beasiswa Fullbright, ia mendapakan gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University tahun 1988.

Prestasi Azyumardi juga sudah ditorehkan sedari muda. Ia pernah memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tetapi kali ini Azyumardi Azra pindah ke Departemen Sejarah, dan memeroleh gelar MA pada 1989.

Pada 1992, ia memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries.

Tahun 2004 disertasi yang sudah direvisi diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press), dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV Press).

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved