Peretasan Data

Bjorka Tantang Polisi dan Satgas, Siap Bantu Atasi Persoalan IT di Indonesia agar tak Mudah Dibobol

Hacker bernama Bjorka meledek polisi dan pemerintah Indonesia, karena tak mampu menangkapnya.

Penulis: Valentino Verry | Editor: Valentino Verry
cnbc
Hacker bernama Bjorka menantang polisi dan pemerintah Indonesia, karena sulit menangkapnya. Bahkan, Bjorka siap membantu mengatasi persoalan IT di Indonesia agar tak mudah dibobol. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kedaulatan Indonesia saat ini sedang diganggu oleh seorang hacker bernama Bjorka.

Sayang, polisi Bersama Satgas Perlindungan Data yang baru dibentuk pemerintah kesulitan untuk mengidentifikasi hacker itu.

Yang terjadi justru polisi kerap salah tangkap, dan hal ini menjadi sesuatu yang memalukan sebab ditertawakan Bjorka.

Karena ternyata, Bjorka memantau pergerakan aparat hukum Indonesia untuk menangkapnya.

Bahkan, Bjorka pun menantang, polisi dan Satgas, dan siap membantu mengatasi kelemahan pertahanan digital Indonesia.

Seperti diketahui, polisi menangkap seorang pemuda di Madiun yang diduga Bjorka.

Tak berselang lama dari kabar penangkapan tersebut, akun Bjorka di breached.co kembali aktif.

Bjorka pun tertawa kala membaca artikel soal kepolisian menangkap terduga hacker Bjorka.

Baca juga: Namanya Dituduh Sebagai Bjorka, Pemuda Cirebon Akan Laporkan Denny Siregar

Tak hanya membahas soal terduga hacker yang ditangkap, akun Bjorka juga membocorkan rencana Jokowi terkait sosok Menkominfo.

Diungkap akun Bjorka, Menkominfo, Johnny G Plate akan segera dicopot dari jabatannya.

"Saya menerima informasi dari teman yang bekerja di Istana bahwa Mr Presiden akan segera mengganti Menteri komunikasi dan Teknologi Informasi, Johnny G Plate.

Bagus, Pak Presiden ! Pastikan penggantinya adalah orang yang Tech-Savvy, bukan orang dari partai, politik atau ABRI, karena semua itu tidak ada bedanya," tegas akun Bjorka.

Baca juga: Polri Belum Bisa Memastikan Orang yang Ditangkap di Madiun Hacker Bjorka

Terakhir, Bjorka menawarkan bantuan untuk mencari dirinya sendiri kepada pemerintahan.

"Presiden membentuk tim khusus untuk mencariku. Ya good luck ! jangan ragu untuk menghubungi saya jika anda membutuhkan bantuan memecahkan maslah ini.

Saya dengan senang hati membantu." pungkas akun Bjorka.

Soal terduga hacker yang ditangkap, akun Bjorka juga  ini menyatakan pemerintah Indonesia salah mengidentifikasi.

"Hi ini update dari saya

Pemerintah mengatakan mereka telah mengidentifikasi saya.

Pemerintahan Indonesia merasa telah mengidentifikasi saya berdasarkan misinformasi (Twitter.com/darkreacer_int)

Akun tersebut telah memberikan layanan palsu kepada pemerintah Indonesia.

Anak ini sekarang telah ditangkap dan diiterogasi oleh pemerintah Indonesia.

Untuk Dark Tracer, adalah dosamu telah memberikan informasi yang salah pada mereka," tulis akun Bjorka dalam bahasa Inggris yang dilansir TribunStyle.com.

Mahfud MD pun menanggapi aksi Bjorka yang membocorkan data pribadi Mahfud MD. Mahfud MD mengaku baru mengetahuinya usai mendapatkan pesan pribadi dari sejumlah orang.
Mahfud MD pun menanggapi aksi Bjorka yang membocorkan data pribadi Mahfud MD. Mahfud MD mengaku baru mengetahuinya usai mendapatkan pesan pribadi dari sejumlah orang. (Kolase Foto Instagram)

Dalam unggahannya, Bjorka membongkar bagaimana sosok pemuda asal Madiun tersebut disangkakan sebagai dirinya.

Bjorka lantas mengaku telah mengetahui nomor handphone pemuda berinisial MAH yang saat ini berada di Jawa Timur dan sedang diamankan aparat.

"Orang idiot dari Indonesia pura-pura menjadi saya dan dia sekarang menangis."

"Seorang hacker wannabe juga memberikan kesalahan ini di Instagram @volt_anonym) meskipun saya tidak pernah punya akun tiktok dan Instagram, tertawa terbahak-bahak," ujar akun Bjorka.

Salah Tangkap 

Pemuda Cirebon Muhammad Said membantah sebagai Bjorka.
Pemuda Cirebon Muhammad Said membantah sebagai Bjorka. (Kompas Tv)

Sementara itu, sosok pemuda Madiun yang diduga hacker Bjorka akhirnya terungkap.

Fakta itu diungkap oleh Kepala Desa Banjarsari Kulon tempat MAH tinggal.

Diakui sang Kades, Bambang Hermawan, MAH adalah penjual es di Pasar Pintu Dungus.

Mendengar kabar MAH ditangkap karena diduga adalah seorang peretas, Bambang Hermawan heran.

Warga sekitar rumah MAH pun menyebut bahwa pemuda penjual es itu adalah sosok yang pendiam.

“Sehari-hari anak itu jual es warna-warni pasar pintu.

Anaknya juga pendiam dan terkadang main hadroh,” kata Kepala Desa Banjarsari Kulon, Bambang Hermawan dilansir dari Kompas.com.

Dalam uraiannya, Bambang Hermawan memastikan bahwa pemuda yang ditangkap polisi itu adalah warganya.

Namun, ia belum bisa memastikan alasan penangkapan MAH.

“Itu memang warga kita. Cuma kami belum bisa konfimasi dalam arti masalahnya apa belum tahu.

Karena belum ada pemberitahuan dari kepolisian,” ujar Bambang Hermawan.

Pandangan Pakar

Terkait hal ini, pakar kompetensi keamanan siber, dr I Made Wiryana menyebut Bjorka bukanlah seorang hacker atau peretas, melainkan hanya orang yang memanfaatkan apa yang dia miliki.

"Kalau saya bilang bukan hacker. Perlu pembuktian dan investigasi lebih untuk mengategorikan dia (Bjorka) sebagai hacker hitam atau hacker putih," kata Made dalam acara ROSI KOMPAS.TV, Kamis (15/9/2022).

"Jika dilihat bagaimana hacker bekerja, biasanya ada kelompok yang menemukan celah, lalu ada yang membuat alat bantu untuk menerobos celah tersebut, lalu ada kelompok yang menerapkannya," imbuhnya.

"Tinggal lihat, track record-nya dia itu apa. Kalau dia memang dikenal orang yang sering membocorkan data, mungkin memang dia orang yang telah mendapatkan data secara banyak.

"Belum tentu bisa dia bisa masuk ke dalam untuk mengambil data itu sendiri. Perlu investigasi lagi," sambungnya.

Made juga setuju dengan pernyataan Pemerintah Indonesia lewat Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

Heru meyakini Bjorka belum mampu masuk ke sistem pemerintahan. Heru percaya diri Bjorka hanya bisa masuk di lapisan terluar keamanan siber Pemerintah Indonesia.

"Kalaupun itu bisa masuk, bisanya cuma di daftar isi. Saya yakin tidak. Karena saya tahu," ucap Heru pada 12 September 2022 lalu.

"Paling di window awal, di sana banyak pagarnya."

Satgas Perlindungan Data yang dibentuk Pemerintah dan terdiri dari Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), Kemenkominfo, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengaku sudah mengantongi identitas Bjorka.

Namun, per Kamis (15/9) Bjorka kembali melancarkan serangan terbarunya. Dia menyebut Menkominfo Johnny G Plate akan segera dicopot dari jabatannya.

"Saya menerima informasi, dari teman yang bekerja di istana, Presiden akan segera mengganti Menkominfo Johnny G Plate," ujar Bjorka, Kamis (15/9/2022) via forum Breached.to.

"Bagus, Pak Presiden. Pastikan penggantinya orang yang paham teknologi, dan bukan dari partai, politisi, atau tentara, karena semuanya jadi tidak akan berarti," ujarnya.

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved