Berita Nasional

Ferdinand Muak dengan Warganet yang Dukung Hacker Bjorka, Tuduh Radikal dan Tak Punya Nasionalisme

Ferdinand Hutahaean menuding orang yang bangga terhadap aksi Bjorka tak punya jiwa nasionalisme bahkan radikal.

Editor: Feryanto Hadi
Tangkapan layar
Ferdinand Hutahaean menuding orang yang bangga terhadap aksi Bjorka tidak memiliki jiwa nasionalisme 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Pegiat Media Sosial, Ferdinand Hutahaean gelisah dengan fenomena dukungan terhadap hacker Bjorka di media sosial.

Bjorka dalam beberapa hari terakhir menjadi trending topik setelah aksinya membuka data diri sejumlah pejabat hingga mengungkap dalang pembunuhan aktivis Munir.

Bahkan, rekan Ferdinand bernama Denny Siregar, turut menjadi sasaran Bjorka.

Data diri Denny Siregar tersebar luas di media sosial setelah dibongkar oleh Bjorja

Ferdinand Hutahaean mengaku muak melihat warganet yang bangga terhadap apa yang dilakukan Bjorka.

Ia menuding orang yang bangga terhadap aksi Bjorka tak punya jiwa nasionalisme bahkan radikal.

Baca juga: Data Diri Denny Siregar Disebar Hacker Bjorka, Warganet Terkejut Densi Punya 10 Nomor Handphone

"Makin muak melihat kaum radikal berkedok oposisi ini. Mereka sama sekali tak memiliki jiwa Nasionalisme dan Patriotisme terhadap Indonesia. Mereka bahkan terlihat membenci negara ini. Mereka malah bangga dan mendukung hacker yang mengganggu negaranya," tulis Ferdinand Hutahaean dikutip dari Twitter pribadinya, Senin (12/9/2022)

Hacker atau peretas bernama Bjorka memang sedang menjadi perhatian netizen Indonesia.

Bjorka diklaim mampu membocorkan data pribadi milik warga Indonesia yang dijual di situs breached.to.

Baca juga: Puan Maharani Diancam Hacker Bjorka Usai Rayakan Ulang Tahun di Tengah Kenaikan Harga BBM

Sebelumnya hacker Bjorka membobol identitas pribadi milik Menteri Komunikasi dan Komunikasi (Menkominfo) Johnny G Plate, hingga dokumen rahasia Presiden Joko Widodo.

Termasuk baru saja menjebol data pribadi Ditjen Aptika Kominfo Semuel Pangerapan serta Muchdi PR, bekas Danjen Kopassus, yang pernah tersangkut kasus pembunuhan akivis HAM Munir.

Bjorja juga menandai akun Puan Maharani.

Baca juga: Buat Akun Twitter, Hacker Bjorka Ungkap Alasan Bobol Data Lembaga Resmi Indonesia

Bjorja menyayangkan aksi perayaan ulang tahun Puan Maharani dalam sidang paripurna di gedung DPR RI beberapa hari lalu.

Sementara, di waktu bersamaan, buruh dan mahasiswa sedang mencarinya dengan melakukan unjuk rasa di depan gedung DPR untuk memprotes kenaikan harga BBM.

"how are you madam @puanmaharani_ri ? how does it feel to celebrate a birthday when many people are protesting about the price of fuel right in front of your office? (apa kabar mba @puanmaharani_ri ? bagaimana rasanya merayakan ulang tahun ketika banyak orang yang memprotes harga BBM tepat di depan kantormu)" tulis Bjorja dikutip Warta Kota pada Minggu (11/9/2022)

Sebelumnya, dilansir dari Kompas.tv, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono membantah dokumen Presiden Jokowi diretas.

“Nanti pihak Sekretariat Negara akan menyampaikan. Tidak ada isi surat-surat yang bocor,” kata Heru, dikutip dari Antara, Sabtu (10/9/2022). 

Sementara itu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menegaskan akan mengambil langkah hukum untuk menghadapi serangan hacker.

"Segala tindakan peretasan merupakan perbuatan melanggar hukum dan aparat penegak hukum segera menyelesaikan persoalan ini,” ucapnya.

Sepanjang 2022, ternyata bukan kali ini saja Pemerintah Indonesia kebobolan data. Bahkan beberapa situs pemerintah sempat diretas oleh hacker tak dikenal.

Berikut deretas situs milik Pemerintah Indonesia yang sempat diretas sepanjang 2022, disarikan dari berbagai sumber, Minggu (11/9/2022):

1. Situs Kostrad

Situs resmi Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dengan alamat www.kostrad.mil.id tidak bisa diakses pada 16 Agustus 2022 lalu.

Situs tersebut ternyata mengalami peretasan sekelompok hacker yang mengatasnamakan dirinya "Indian Cyber Mafia".

Akibatnya, situs Kostrad tidak diaktifkan selama beberapa hari.

Kendati demikian, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal Tatang Subarna mengatakan meski diretas, data di situs tersebut aman.

"Sejauh ini data-data aman, namun tampilan depan yang berubah dan tidak bisa diakses,"  ujar Tatang.

2. Kejari Garut

Situs Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut, Jawa Barat pernah diretas oleh pihak yang mengatasnamakan sebagai pemilik akun Instagram @opposite.68890.bytes.

Pada 3 Agustus 2022, sekitar pukul 13.00 WIB, situs kejari-garut.go.id sempat menampilkan sejumlah gambar dan informasi terkait perkara kematian Brigadir J.

Sempat pula ditampilkan kronologi kematian Brigadir J hingga lampiran Surat Perintah Satgassus Merah Putih 2022.

Akibat peretasan tersebut, Kepala Seksi Intelijen Kejari Garut Irwan Ganda Saputra menyebut pelayanan publik menjadi kacau.

"Informasi seperti layanan tilang dan lainnya lumpuh, tindakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab itu mengacaukan pelayanan publik," ucap Irwan dikutip dari Kompas.com.

3. Situs Akpol

Melansir Kompas TV, pada Kamis (24/3/2022) situs Akademi Kepolisian (Akpol) beralamat akpol.polri.go.id diretas oleh hacker tidak dikenal.

Situs tersebut sempat menampilkan iklan judi online bergambar nuansa pornografi.

Situs judi yang tampak dalam laman Akpol yang diretas beralamat judihub88.com. Peretasan diketahui terjadi sekitar 09.00 WIB hingga menjelang siang.

4. Ditjen Imigrasi 

Situs resmi Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, www.imigrasi.go.id diretas pada 3 Januari 2022 lalu.

Saat itu laman utama www.imigrasi.go.id tak bisa diakses.

Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arya Pradhana Anggakara menjelaskan masyarakat tak perlu khawatir karena data dalam situs aman.

"Untuk data-data pemohon layanan keimigrasian tetap aman terlindungi," jelas Arya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved