Polisi Tembak Polisi

Saiful Huda Duga Motif Pembunuhan Brigadir J Bukan Persoalan Pelecehan, Tapi Kegiatan Spionase

Saiful Huda Ems meyakini bahwa motif pembunuhan berencana kepada Brigadir J bukan karena pelecehan seksual

Editor: Feryanto Hadi
Kolase foto/TribunJakarta
Kolase foto Putri Chandrawathi, Ferdy Sambo dan Brigadir Yosua. Saiful Huda Ems meyakini bahwa motif pembunuhan Brigadir J bukan karena pelecehan seksual 

Tak hanya itu, mantan kuasa hukum keluarga Bharada E, Deolipa Yumara juga menginformasikan ke berbagai media tentang dugaan perselingkuhan antara PC dan KM, mantan sopir pribadi PC. Tuduhan Deolipa ini konon berdasarkan dugaan yang terucapkan dari Bharada E.

Sedangkan Kuasa Hukum keluarga korban (Brigadir J), Kamarudin Simanjuntak memberikan analisa yang lain, yakni adanya kemungkinan perselingkuhan FS terhadap seorang Polwan cantik yang diketahui Brigadir J dan dilaporkan ke PC (istri FS) yang mengakibatkan FS marah dan dendam lalu membunuh Brigadir J.

Mana dari semua dugaan motif pembunuhan itu yang benar?

Jika kita simpulkan dari semua dugaan motif pembunuhan itu, ujung-ujungnya adalah persoalan selangkangan alias kejahatan kelamin.

Kalau ini persoalannya, maka bisa jadi nantinya yang dipersalahkan adalah alat kelamin yang tidak tertib.

Bila ada istilah penyalah gunaan wewenang (Abuse of Power), lalu apa istilah yang tepat untuk penyalah gunaan alat kelamin (Penjahat Kelamin)? Tidak lucu bukan?.

Karenanya saya mencoba untuk memberikan analisa lain yang berbeda dari semua itu.

Namun sebelum saya keluar dari berbagai segala tuduhan itu, tentunya saya harus terlebih dahulu mematahkan berbagai argumentasi yang mengarah pada tuduhan motif pembunuhan yang berkutat pada persoalan selangkangan itu bukan?.
 
Rumus pertama: Dalam kondisi tertekan, "Bambu Runcing" itu mustahil bisa "berdiri" kecuali yang ada di berbagai Blue Film.

Brigadir J sebelumnya sudah sangat mengerti bahwa ia sedang diintai oleh teman-temannya sesama ajudan FS, mustahil rasanya dia masih sempat berpikir negatif soal selangkangan PC.

Rumus kedua: Sebagai bawahan, sangat tidak mungkin Brigadir J memasuki kamar terlebih kemudian melakukan pemerkosaan. Ini tuduhan gila.

Orang seperti kita jangankan memasuki kamar istri Pak Jenderal, memasuki kamar perempuan lain yang bukan atasan kita saja tidak mungkin berani, kecuali diminta.

Rumus ketiga: Meskipun banyak kejadian sopir majikan selingkuh dengan istri bosnya, itu tidak mungkin dilakukan disaat di rumah bosnya banyak pengawal lainnya. Apalagi bosnya seorang jenderal dan sopirnya orang (maaf) berekonomi lemah serta wajahnya tidak marketable.

Lalu bagaimana dengan dugaan dendam karena Brigadir J melaporkan ke PC soal perselingkuhan FS?

Ini juga rasanya tidak mungkin, hidung belang yang kaya raya serta berpangkat jenderal tidak mungkin gemetar hanya oleh kemungkinan amarah dan sumpah serapah istrinya, kecuali istrinya jauh lebih kaya, lebih berpangkat dan lebih berpengaruh !.

Jadi kalau demikian apa sesungguhnya kemungkinan dari motif pembunuhan ini?

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved