Kenaikan Harga BBM

Said Iqbal: Malaysia Saja Turunkan Harga BBM, RON yang Lebih Tinggi dari Pertalite Jauh Lebih Murah

Iqbal juga mengkhawatirkan naiknya harga BBM bakal membuat ongkos energi industri meningkat, dan memicu ledakan pemutusan hubungan kerja (PHK).

dok. Pertamina Patra Niaga
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, hanya upaya pemerintah mencari untung di tengah kesulitan rakyat. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, hanya upaya pemerintah mencari untung di tengah kesulitan rakyat.

Apalagi, menurut Iqbal, harga BBM naik di tengah turunnya harga minyak dunia.

"Terlebih kenaikan ini dilakukan di tengah negara lain menurunkan harga BBM."

"Seperti di Malaysia, dengan RON yang lebih tinggi dari Pertalite, harganya jauh lebih murah," ungkapnya, Sabtu (3/9/2022).

Iqbal juga mengkhawatirkan naiknya harga BBM bakal membuat ongkos energi industri meningkat, dan memicu ledakan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kenaikan harga BBM, tutur Said,  juga akan menurunkan daya beli, yang sekarang saja sudah turun 30 persen. Dengan harga  BBM naik, kata Said, maka daya beli masyarakat akan turun lagi menjadi 50 persen.

Baca juga: Setelah Ferdy Sambo dan Chuck Putranto, Polri Pecat Kompol Baiquni Wibowo Gegara Halangi Penyidikan

"Penyebab turunnya daya beli adalah peningkatan angka inflasi menjadi 6,5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket," ulas Said Iqbal.

Berikut ini rincian kenaikan harga BBM subsidi yang berlaku mulai Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30 WIB:

Pertalite: Rp7650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter;

Solar: Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter; dan

Pertamax: Rp12.450 per liter menjadi Rp14.500 per liter. (Mario Christian Sumampow)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved