Berita Nasional

DPR Sebut Subsidi BBM Bisa Dipangkas 70 Persen: Saya Kira Ini Dilakukan Segera

Anggota Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga mengatakan subsidi BBM bisa dipangkas 70 persen jika hanya motor dan angkutan umum yang boleh konsumsi.

Editor: PanjiBaskhara
dok. Pertamina Patra Niaga
Ilustrasi: Anggota Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga mengatakan subsidi BBM bisa dipangkas 70 persen jika hanya motor dan angkutan umum yang boleh konsumsi. 

Jika tidak, subsidi energi bisa bertambah hampir Rp 200 triliun pada 2022.

Kini, subsidi energi Rp 502 triliun dan akan menjadi Rp 698 triliun jika kuota BBM bersubsidi ditambah.

“APBN harus diselamatkan demi kepentingan bangsa" kata dia.

DPR tengah membahas beberapa skenario pengendalian subsidi BBM.

Skenario itu termasuk pembatasan konsumen, penyesuaian harga, atau kombinasi keduanya.

Data yang diterima DPR, hanya 30 persen BBM bersubsidi dikonsumsi sepeda motor dan angkutan umum.

Maka, subsidi BBM bisa dipangkas 70 persen jika hanya kedua jenis kendaraan itu boleh mengonsumsi.

"Saya kira ini akan lebih dilakukan segera. Pertamina sudah menyatakan sanggup melaksanakan mekanisme ini,” kata dia.

Angkutan umum terdiri dari kendaraan berpelat kuning serta kendaraan untuk taksi dan ojek daring.

Untuk kendaraan transportasi daring, mekanisme subsidinya berupa kupon pembelian BBM.

Perombakan

Mamit menegaskan, pemerintah dapat momentum perombakan pola subsidi BBM dan energi secara keseluruhan.

"Harus tahun ini, tahun depan sudah tahun politik. Tidak mungkin ada keputusan-keputusan terkait perubahan penting" kata dia.

Selama ini, jelas subsidi kontraproduktif. Selain tidak tepat sasaran, juga menjadi mubazir.

"Subsidi BBM memperlebar jurang kaya dan miskin. Penikmat terbesarnya orang kaya,” ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved