Berita Nasional
Tiga Majelis PPP Termasuk Putra Mbah Moen Desak Suharso Monoarfa Mundur Buntut Ucapan 'Amplop Kiai'
Para ketua majelis itu menyebutkan bahwa suharso mengabaikan surat pertama dengan tidak memberikan jawaban baik secara lisan maupun tertulis.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Kondisi internal Partai Persatuan Pembangunan semakin gaduh seiring sejumlah blunder yang dilakukan Suharso Monoarfa, terutama pasca pernyataan Suharso Monoarfa yang menyebut amplop kyai sebagai bentuk politik uang.
Saat ini telah muncul surat kedua yang meminta Suharso Monoarfa untuk mengundurkan diri posisi Ketum DPP PPP setelah surat pertama dari Tiga majelis yang terdiri dari Majelis Syariah, Majelis Kehormatan dan Majelis Pertimbangan tak kunjung direspon.
Tiga majelis itu terdiri dari Majelis Syariah, Majelis Kehormatan dan Majelis Pertimbangan kembali mengirimkan surat ke Suharso. Dalam surat tertanggal 24 Agustus 2022 tersebut meminta Suharso untuk serius mundur.
"Permintaan pengunduran ini kepada saudara Suharso Monoarfa ini semata hanya untuk kebaikan kita bersama sebagai pengemban amanah dari pendiri PPP," tulis surat yang diantaranya ditandatangani Ketua Majelis Syariah KH Mustofa Aqil Siroj, Ketua Majelis Kehormatan KH Zarkasih Nur, dan Ketua Majelis Pertimbangan Muhamad Mardiono dilihat pada Senin (29/8/2022)
Baca juga: Penyidik Polda Metro Jaya Pelajari Laporan Warga yang Marah pada Suharso Monoarfa Soal Amplop Kiai
Surat juga ditandatangai putra almarhum KH Maimoen Zubair yaitu KH Abdullah Ubab Maimoen Zubair dan juga KH Ahmad Haris Shodaqoh, KH Muhyidin Ishaq, KH Fadlolan Musyaffa'.
Para ketua majelis itu menyebutkan bahwa suharso mengabaikan surat pertama dengan tidak memberikan jawaban baik secara lisan maupun tertulis.
Padahal keadaan PPP semakin memburuk di tengah masyarakat. Maka pengunduran Suharso diyakini akan meredakan gejolak di kalangan masyarakat, terutama para habaib, kyai, danti, dan para pendukung PPP.
"Selanjutnya mekanisme akan diatur sesuai peraturan organisasi yang ada pada AD/ART Partai Persatuan Pembangunan (PPP)," lanjut surat tersebut.
Baca juga: Kecam Pernyataan Suharso Monoarfa Diduga Melecehkan Ulama dan Kyai, Ketua Umum IHNU: Tidak Pantas
Pembelaan Suharso
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menilai desakan mundur dari tiga ketua majelis kepada dirinya karena pidato 'amplop kiai,' hanya kesalahpahaman.
Ia membantah desakan tersebut menandakan partainya kembali retak.
“Oh enggak, enggak saya kira. Ini kan saya cuma menerimanya sebagai sebuah kesalahpahaman saja,” kata Suharso di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Suharso mengatakan, pidatonya mengenai amplop kiai tersebut dipotong dan dibiaskan, sehingga salah dipahami. Menurutnya, PPP dirugikan akibat pembiasan pidato tersebut.
“Saya sedang melihat saja, karena itu merugikan elektoral PPP, dibawa ke semakin tidak benar. Saya kira perlu ada kejelasan,” tuturnya.
Meskipun demikian, Suharso mengaku telah meluruskan pidatonya tersebut di internal PPP. Ia tidak akan membawa kasus pembiasan pidatonya tersebut ke jalur hukum.
Baca juga: Kapolri Perintahkan Nasib Irjen Ferdy Sambo Diputuskan pada Sidang Etik Hari Ini Juga