Berita Jakarta
Jelang Lengser, Anies Baswedan Ogah Tanggapi isu Jual Beli Jabatan ASN di Pemprov DKI
Anies Baswedan bungkam ketika ditanya dugaan jual beli jabatan ASN di jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Penulis: Indri Fahra Febrina | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, SENAYAN - Jelang lengser dari jabatannya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bungkam ketika ditanya dugaan jual beli jabatan ASN di jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Awalnya, Anies Baswedan bersedia memberi tanggapan ihwal acara Djakarta Festival yang digelar Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (28/8/2022).
Kendati demikian, Anies Baswedan enggan menjawab ketika diminta tanggapan dugaan jual beli jabatan.
Orang nomor satu di DKI Jakarta itu bergegas pergi meninggalkan lokasi acara, alih-alih menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Diwartakan sebelumnya, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPRD DKI Jakarta usulkan pembentukan panitia khusus atau pansus kepegawaian.
Baca juga: Anies Baswedan Singgung Patung Kucing Libi di Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Ini Kisahnya
Hal tersebut sebagai respon menanggapi isu praktik jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Pansus kepegawaian agar bisa runut, lebih fokus sehingga semua akan terkuak. Ini dikomisi sepakat untuk melakukan pansus itu, karena semua merasakan dengan hal yang sama," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono pada wartawan pada Kamis (25/8/2022).
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini mengetahui adanya informasi jual beli jabatan langsung dari korban.
Ia mengungkapkan, informasi tersebut berasal dari aduan masyarakat.
"Ya dari korban langsung, pengaduan masyarakat banyak hal lah yg diterima oleh fraksi, gitu," kata Gembong kepada wartawan, Kamis (25/8/2022).
Baca juga: Ahmad Riza Patria Belum Temukan Kasus Jual Beli Jabatan ASN di Lingkungan Pemprov DKI Jakarta
Gembong mengungkapkan, banyak pihak yang mengetahui praktik curang tersebut.
Kendati demikian, menurutnya, tidak ada pihak yang berani buka suara.
"Kalau bahasa guyon saya seperti kentut gitu kan, kalau orang kentut kan mana ada yg mau ngaku cuma kebauan doang kan gitu," ucapnya.
Ketika ditanya apakah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengetahui praktik jual beli jabatan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Gembong memilih diam tak menjawab.
Menurutnya, pertanyaan tersebut seharusnya dikonfirmasi ke pada pihak yang bersangkutan.