Hasil Survei: Prabowo Semakin Dipercaya, Partai Politik Harus Sodorkan Kader Terbaik
Pada tingkat kesukaan (tingkat likeabilitas) posisi tiga besar ditempati Prabowo, Anies dan Sandiaga. Ganjar berada diposisi ke 4 setelah Ridwan Kamil
"Sementara alasan terbesar publik yang memilih Ganjar yaitu karena ganjar adalah Gubernur tempat pemilihnya tinggal yang memang menjadi basis utama dukungan elektabilitasnya," jelasnya.
"Sepertinya kecenderungan dukungan terhadap Ganjar masih localize saja. Alasan berikutnya karena faktor parpol pengusungnya," tambahnya.
Alasan berikut dapat dibaca bahwa jika parpol yang dipilihnya mengusung Ganjar maka pemilih Parpol akan memilihnya.
Artinya dukungan sebagian publik kepada Ganjar kecenderungannya masih labil, spekulatif dan rentan tergerus. Belum ada satupun Parpol termasuk PDIP yang definitif menyatakan dukungannya.
Pemilih tradisional/Ideologis PDIP yang terpusat di Jateng kemungkinan besar akan bergeser ke Capres lain bila PDIP tidak mengusung Ganjar.
"Alasan berikutnya, program kerjanya yang secara terbatas telah sedang ditunjukkannya di Jateng selama dua periode memerintah, kemudian karena kesamaan suku, kesamaan agama dan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah," katanya.
Ada juga yang memilih Ganjar karena dipandang merakyat, suka melihanya di Medsos, Sebagian kecil melihat faktor didukung Jokowi, sipil, baik dan sebagainya.
Singkatnya alasan pubik yang memilih Ganjar cenderung beralasan localize, masih spekulatif dan rentan berubah. Alasan ini juga dapat menjawab stagnannya keterpilihan Ganjar
"Kecenderungan terbesar alasan memilih Anies adalah karena kapabilitasnya dalam memecahkan masalah yang ditunjukkan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, demikian juga program kerjanya, karena kesamaan agama, rekam jejak yang bagus, menguntungkan buat saya dan sebagainya," katanya.
Survei ISC mengajukan pertanyaan dalam bentuk simulasi pasangan calon (Paslon) Presiden-Wakil Presiden. Simulasi dengan dua pasangan calon Presiden dan wakil dan simulasi tiga pasangan calon.
Pada simulasi dua paslon ditemukan bahwa jika Prabowo dipasangkan dengan Puan atau dengan Ganjar perolehan persentase selalu diatas 60 persen. Kemudian meskipun masih keluar sebagai pemenang, bila Prabowo dipasangkan dengan Muhaimin atau Khofifah perolehan masih dibawah 50 persen.
"Paslon Ganjar-Erick menjadi lawan terberat Prabowo-Muhaimin. Sementara Paslon “all PDIP man” juga masih “keok” bila dipertandingkan dengan Prabowo-Khofifah," jelasnya.
Simulasi tiga paslon masih menunjukkan Prabowo bila menjadi Calon Presiden dan dipasangkan dengan Cawapres siapapun masih tetap keluar sebagai pemenang.
Namun Pemilu akan berlangsung dua putaran karena perolehan persentase keterpilihan masih dibawah 50 persen.
Kemudian dari simulasi ini menunjukkan ada kecenderungan bila Prabowo dipasangkan dengan Cawapres yang berlatar PDIP akan jauh lebih kuat dibanding dengan pasangan yang lainnya.
