Pilpres 2024

Di Depan Para Relawan, Jokowi Tak Masalahkan Dukungan Presiden 3 Periode dengan Dalih Demokrasi

Dukungan itu datang saat Jokowi bertanya kepada pendukungnya siapa sosok yang perlu mereka dukung dalam Pilpres 2024.

Editor: Feryanto Hadi

WARTAKOTALIVE.COM, BANDUNG-- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mendapatkan dukungan dari pendukungnya untuk kembali maju dalam kontestasi pemilihan presiden 2024.

Upaya itu dengan mendorong dilakukannya amandemen UUD 1945 untuk merubah periodesasi jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari yang awalnya dibatasi dua periode menjadi tiga periode.

Dukungan itu terus digaungkan para relawan di sejumlah daerah.

Jokowi menanggapi wacana tersebut saat dia hadir dalam forum Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia yang digelar di Gedung Youth Center, Sport Center Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/8/2022).

Baca juga: Ganjar Pranowo Disambut Meriah, Nama Puan Maharani Diteriaki Whuuu oleh Peserta Rakernas PAN

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 tahun 2022 di Medan, Kamis (7/7/2022).
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 tahun 2022 di Medan, Kamis (7/7/2022). (Sekretariat Presiden)

Dalam forum itu, Jokowi kembali mendapatkan dukungan untuk menjadi calon orang nomor 1 di Indonesia melalui Pilpres 2024.

Dukungan itu datang saat Jokowi bertanya kepada pendukungnya siapa sosok yang perlu mereka dukung dalam Pilpres 2024.

Pertanyaan itu kemudian dijawab dengan seruan "Jokowi, Jokowi" dari para pendukungnya.

Menanggapi hal itu, Jokowi pun merespons, "Jokowi, Jokowi. Konstitusi tidak memperbolehkan, ya, sudah jelas itu."

Baca juga: Emoh Pindah Haluan, Emak-emak Muda di Jakarta Nyatakan Tetap Dukung Prabowo Subianto Maju Pilpres

"Sekali lagi. Saya akan selalu taat pada konstitusi dan kehendak rakyat," sambungnya yang kemudian diikuti tepuk tangan dan sorakan dari para pendukungnya, seperti diberitakan Kompas.tv

Meski memberi isyarat menolak jabatan presiden 3 periode, Jokowi mengklaim munculnya wacana jabatan 3 periode untuk seorang presiden merupakan bagian dari kehidupan berdemokrasi. 

Menurut Jokowi, wacana-wacana tersebut sama dengan  desakan publik agar presiden diganti atau mengundurkan diri.

"Kan ini forumnya rakyat, boleh rakyat bersuara kan," kata Jokowi. 

Baca juga: NasDem Buka Peluang Usung Anies-Puan di Pilpres, Ferdinand Hutahaean Singgung Ada Upaya Jegal Ganjar

"Karena negara ini adalah negara demokrasi, jangan sampai ada yang baru ngomong 3 periode (lalu) kita sudah ramai."

"Itu kan tataran wacana. Kan boleh saja orang menyampaikan pendapat, orang kalau ada yang ngomong 'ganti presiden' kan juga boleh, ya enggak? 'Jokowi mundur' kan juga boleh," tutur dia. 

Sebagai informasi, dalam rangkaian acara forum Musra itu, masyarakat yang hadir dipersilakan untuk menyampaikan aspirasinya.

Para peserta juga diminta untuk melakukan voting dan dibebaskan untuk mengajukan nama calon siapapun yang dirasa sesuai dengan keinginan rakyat sebagai presiden dan wakil presiden selanjutnya

Effendi Simbolon setuju Jokowi tiga periode

Sebelumnya, politikus PDIP Effendi Simbolon setuju jika masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditambah.

Hal itu ia sampaikan dalam diskusi Total Politik bertajuk 'Gelar Musra, Jokowi Pilih Siapa?' di Jakarta Selatan, Minggu (7/8/2022).

Awalnya, anggota Komisi I DPR itu berbicara mengenai program-program yang dicanangkan Presiden Jokowi untuk masyarakat Indonesia.

Menurutnya, apa yang menjadi program dan kebijakan yang dibuat Jokowi merupakan pengejawantahan dari ideologi Soekarnoisme.

"Idealisme itu terbangun dari idelogi yang kuat."

"Jadi kita enggak bermain-main di politik praktis yang hanya menjual ekonomi yang sifatnya pendekatan pengalaman dari ribuan subetnik," kata Effendi.

Namun, Effendi berharap, pemerintahan Presiden Jokowi menuntaskan sejumlah program yang memang menjadi prioritas sejak awal memimpin.

Bahkan, bila perlu dia menyetujui kepemimpinan Jokowi ditambah tiga tahun lagi.

"Kami-kami yang die hard-nya merah PDIP ini merasakan itu."

"Jangan dikecewakan, di sisa waktu ini masih ada waktu."

"Selesaikan Nawacita, selesaikan trisakti, selesaikan poros maritim, ke mana?"

"Sehingga orang, revolusi mental itu benar-benar semua. Ini enggak ada."

Baca juga: Pemerintah Lebih Pilih Sosialisasi Ketimbang Cabut 14 Pasal Bermasalah di RKUHP

"Sebenarnya masih melihat nilai positifnya Pak Jokowi, beliau berani membubarkan ini, membubarkan ini, itu salut saya kepada beliau."

"Oleh karenanya mari dorong beliau untuk tegak, bahkan kalau saya pribadi tambah tiga tahun (periode) pun saya masih setuju, demi ya benar, jangan main-main," tuturnya.

Saat disinggung mengenai dasar hukum menambah masa jabatan presiden tiga periode, Effendi menyebut hal itu bisa diwujudkan melalui jalan mengamandemen konstitusi.

Baca juga: 98 Nama Penyelenggara Pemilu Dicatut Jadi Pengurus, Bawaslu Minta Parpol Segera Perbaiki

Asalkan, kata dia, semua pemangku kepentingan, setuju untuk mengamandemen UUD.

"Itu dia legal sepanjang dia berkomitmen mengubah UUD-nya, kenapa?"

"Soekarno juga lebih dari dua periode, Soeharto juga lebih dari dua periode."

"Kalau kurang dari satu periode lima tahun boleh perpanjangan juga, menurut saya bukan hal yang dilarang."

"Sepanjang kita sembilan fraksi masuk serumah bersama DPD, kita satu ruangan di sidang umum, kita ubah."

"Asalkan jujur ya, jangan karena ini pandemi, karena ini. Enggak. Ya terus terang, Pak Jokowi punya komitmen, demi tegaknya bangsa ini, kalau tegaknya demi ini demi itu ya Tuhan pasti denger lah," bebernya.

Sumber: Kompas.tv

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved