Kebakaran

Gulkarmat DKI Jakarta Kerahkan Robot Pemadam untuk Menjinakkan Kebakaran Pabrik Kimia di Cilincing

Gulkarmat DKI Jakarta kerahkan ratusan personel pemadam dan puluhan unit mobil pemadam untuk padamkan api di PT Justus Sakti Raya.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/M Rifqi Ibnumasy
Petugas kerahkan robot pemadam untuk menjinakkan api yang melalap pabrik kimia PT Justus Sakti Raya di Cilincing, Jakarta Utara. 

WARTAKOTALIVE.COM, CILINCING - Pabrik kimia PT Justus Sakti Raya di Jalan Raya Cakung-Cilincing, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara alami kebakaran hebat, Selasa (23/8/2022).

Untuk memadamkan api, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta kerahkan ratusan personel pemadam dan puluhan unit mobil pemadam.

Selain itu, Gulkarmat DKI Jakarta juga menerjunkan teknologi mutakhir robot pemadam yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.

Di lokasi kejadian, terlihat aksi seorang petugas kendalikan robot pemadam menggunakan alat semacam alat pengendali jarak jauh atau remote control.

Baca juga: DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Salurkan Bantuan Bagi Korban Kebakaran di Simprug Jakarta Selatan

Baca juga: Menegangkan, Proses Pemadaman Kebakaran Pabrik di Jakarta Utara, 95 Personel Damkar Dikerahkan

Baca juga: Warga Panik Akibat Kebakaran Yang Terjadi di SPBU

Robot pemadam berwarna oranye itu bergerak lincah tanpa awak hingga mampu menyemburkan air pada kobaran api dengan jarak dekat.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Satriadi Gunawan menjelaskan bahwa pihaknya menggunakan robot pemadam karena lokasi kebakaran mudah dijangkau.

BERITA VIDEO: Kebakaran Melanda Restoran Soto di Komplek Perkantoran Elit Modernland Tangerang

"Robot pemadam digunakan supaya mudah dijangkau . Berbeda dengan di permukiman padat," kata Satriadi.

Selain itu, menurut Satriadi penggunaan robot pemadam tersebut juga diperlukan karena lokasi kebakaran berisi bahan-bahan kimia yang mudah meledak.

"Pengerahan itu untuk tempat atau lokasi yang berpotensi adanya ledakan, dan kemudian ada bahan kimia yang berpotensi membahayakan anggota. Maka perlu ada jarak lah, nah robot ini bisa dioperasikan sekitar 500 meter," papar Satriadi.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved