Kekerasan di SMKN 1 Jakarta

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Angkat Suara Terkait Kekerasan di SMKN 1 Jakarta

Sejak dahulu suasana di SMKN yang berasal dari STM selalu keras, karena sudah jadi kondisi yang dibuat oleh para seniornya dan turun temurun

Wartakotalive.com/Angga Bhagya Nugraha
Ilustrasi siswa SMKN 1 Jakarta 

Saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Ariza memastikan akan ada sanksi apabila oknum guru tersebut terbukti melakukan pemukulan terhadap siswanya.

Ketika ditanya perihal mutasi atau bahkan pemecatan, Ariza menginformasikan, pihaknya akan melihat terlebih dahulu seberapa jauh penganiayaan tersebut dilakukan.

Ariza memastikan, siapa saja yang bersalah (sekalipun guru) pasti ada sanksinya.

"Saya akan memerintahkan pihak-pihak terkait untuk menindaklanjuti dan melakukan evaluasi," ujar Ariza.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sekolah negeri di DKI Jakarta kembali berulah.

Setelah ramai kasus intoleran karena guru menegur siswi SMPN 45 Jakarta Selatan yang tidak berjilbab, kini oknum guru SMKN 1 Jakarta Pusat nekat memukul siswa kelas XII berinisial RH (18).

Akibatnya, RH mengalami luka lebam pada bagian mata sebelah kanan dan bibi berdarah.

Korban telah menjalani visum di RSCM Jakarta Pusat untuk memperkuat laporannya di polisi.

Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria menyayangkan adanya oknum guru yang bersikap arogan.

Iman mengatakan akan memanggil Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta untuk menindaklanjuti kasus tersebut.

"Kalau nanti ini memang betul-betul masalah lagi kan berarti ada masalah yang harus diluruskan. Pasti kami akan klarifikasi dengan memanggil Disdik," ujar Iman, Selasa (16/8/2022).

Iman mengaku, baru mendapat informasi dugaan pemukulan tersebut dari koleganya.

Ia sangat menyesalkan apabila kasus itu benar terjadi, karena sekolah merupakan tempat pembentukan karakter, di luar ilmu pengetahuan yang diberikan guru.

"Kalaupun ini terjadi, enggak dibenarkan apapun alasannya. Apalagi guru itu adalah sebagai contoh teladan, walaupun misalnya di anak itu nakal," ujar Iman.

Menurutnya sudah tidak zamannya lagi menggunakan model kekerasan seperti itu. Maka dari itu, pihaknya akan mencari tahu alasan oknum guru melakukan hal tersebut.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved