Berita Video

Aktor Pengabdi Setan Egi Fedly Belajar Seni Peran Secara Otodidak

"Awal mula mau masuk di ITB, (Jurusan) Seni Rupa, tapi tidak diterima, terus ada teman di Jakarta, saya coba kejar ke Jakarta," ujar Egi Fedly

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Ahmad Sabran

WARTAKOTALIVE.COM, PONDOK AREN - Pemain peran Egi Fedly bercerita tentang awal kariernya. Pria berumur 65 tahun itu telah bermain dalam puluhan film Indonesia hingga saat ini.

Berawal dari cita-citanya yang ingin menjadi seorang seniman, Egi Fedly akhirnya memutuskan untuk menjadi mahasiswa seni patung di IKJ (Institut Kesenian Jakarta).

Pria asal Bandung tepatnya di Jawa Barat itu mengungkapkan jika dirinya sempat ditolak oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) terlebih dahulu.

Sampai akhirnya dia memutuskan untuk berkuliah di Jakarta sekira tahun 80-an.

"Awal mula mau masuk di ITB, (Jurusan) Seni Rupa, tapi tidak diterima, terus ada teman di Jakarta, saya coba kejar ke Jakarta," ujar Egi Fedly saat ditemui di kediamannya di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Minggu (7/8/2022).

Sampai akhirnya, pria yang bermain di 'Pengabdi Setan' itu terdaftar di kampus seni ternama di Jakarta.

"Udah masuk, tadinya masuk lukis, (tapi) tahun kedua ada dua peristiwa yang saya rasakan, ketika saya masuk jurusan patung. (Pada saat itu) mulai ada 5 jurusan seperti seni rupa, tari, sinematografinya dan musik, semua saya tertarik," ujar Egi Fedly.

Momen itu menjadi dilema tersendiri untuknya, karena ketika itu dia harus memilih satu jurusan yang ada.

Rasa dilemanya itu karena seluruh pilihan jurusan yang ditawarkan, merupakan apa yang ingin dipelajari olehnya.

Hingga akhirnya, Egi memutuskan untuk tetap berada di jurusan awal yaitu seni patung.

Kendati demikian, dia tetap mencari cara lain untuk mendapatkan ilmu-ilmu lainnya.

"(Jika) saya pindah lagi saya mulai dari nol lagi, saya akhirnya memutuskan untuk tak jadi pindah, tapi saya bergaul dengan teman-teman pada saat itu," ujar Egi Fedly.

Tak sampai disitu, pria kelahiran Bandung, 11 September 1956 itu menceritakan mengapa akhirnya memutuskan untuk tak mengikuti ujian ulang.

"Jadi gini, saya harus ujian, nah, saya tidak tertarik untuk ujian, (sempat) ditanya sama wakil dekan 'Kenapa kamu gak mau ujian?' saya jawab karena mau jadi seniman," ujar Egi.

Menurutnya, seorang seniman tak perlu memiliki gelar dalam ijazah.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved