Berita Viral

Seorang ODGJ Kumat Tombak Rumah Warga di Cengkareng

Beredar video yang memperlihatkan seorang pria menombak pintu rumah warga di Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar)

Penulis: Joanita Ary | Editor: Joanita Ary
DOK instagram @junet.jakarta
Beredar video yang memperlihatkan seorang pria menombak pintu rumah warga di Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar) 

WARTAKOTALIVECOM, JAKARTA –  Beredar video yang memperlihatkan seorang pria menombak pintu rumah warga di Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar).

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @junet.jakarta nampak pria itu awalnya berjalan di lorong permukiman warga sebelum melakukan aksinya.

Pria yang mengenakan topi, kaus oblong, dan celana panjang itu juga terlihat  membawa benda panjang semacam besi.

Kemudian pria itu menombak rumah warga menggunakan besi di tangannya tersebut.

Setelah melakukan aksinya ia juga terlihat berbicara dan mengajak warga berkomunikasi, namun warga tersebut tak menghiraukannya sama sekali.

Pria yang diduga mengalami gangguan jiwa atau ODGJ ini terekam kamera pengawas atau CCTV di satu rumah warga sekitaran lokasi.

Peristiwa yang  terjadi di Jalan Setia Raya, Gang 7 RT 21/ 16, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu (10/8/2022).

Warga yang rumahnya menjadi target pelaku bernama Ratna (50) mengatakan kalau keluarganya tidak merasa berbuat salah kepada pelaku.

Ratna menjelaskan penyerangan yang dilakukan oleh pelaku hanya terjadi saat pelaku sedang kambuh.

Dan menurut warga sekitar kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi karena pelaku berbuat  hal tersebut berulang kali.

"Ketika dia (pelaku) kumat, selalu yang jadi incaran itu rumah saya," kata Ratna

Akibat peristiwa itu, Ratna telah melaporkan hal ini kepada pihak polisi.

Menuru  Ratna saaat ini  pelaku sudah diamankan oleh Polsek Cengkareng.

"Saat ini pelaku ditahan di Polsek Cengkareng. Karena kita semalam sudah mediasi dengan keluarga si pelaku, nanti si pelaku akan diobati karena ada gangguan jiwa juga," ungkapnya.

Kejadian serupa kata Ratna, kerap terjadi sejak 2019. Akan tetapi, kejadian yang terakhir ini dianggapnya sebagai puncaknya lantaran keluarganya sudah terancam dengan apa yang dilakukan pelaku.

"Dari 2019 kejadiannya sampai sekarang. Ini puncaknya. Dia kumat enggak sering cuman, kalau lagi begitu tuh keluarga saya yang diserang."

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved