Pendidikan

Temuan Fraksi PDIP, Ada 10 Sekolah Negeri di Jakarta Diduga Lakukan Diskriminasi Pada Siswa

Sebanyak 10 sekolah negeri di DKI Jakarta yang diduga melakukan tindak diskriminasi siswi di sekolah.

Wartakotalive/Leonardus Wical Zelena Arga
Suasana saat agenda diskusi penyampaian klarifikasi bersama Dinas Pendidikan DKI Jakarta dengan para anggota fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, di Ruang Rapat Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat Rabu (10/8/2022). 

Rio mengatakan, padahal di sekolah tersebut ada siswa-siswi yang beragama non Muslim.

Kasus kelima terjadi di SMKN 6 Jakarta Selatan.

Tindak diskriminasi terjadi pada Juli 2022, di mana ada orangtua murid mengadukan tindakan intoleransi yang dialami oleh anaknya di sekolah tersebut.

Lebih lanjut Rio menjelaskan, tindakan intoleransi yang dilakukan adalah murid tersebut dipaksa untuk mengikuti pelajaran Kristen Protestan, padahal mereka menganut agama Hindu dan Buddha.

"Untuk kasus berikutnya (keenam) terjadi di SMPN 75 Jakarta Barat, di mana seorang murid didik dipaksa menggunakan jilbab," ujar Rio.

Baca juga: Dugaan Pelecehan Seksual Staf Perpustakaan SMPN di Bekasi, Ini Kata Pihak Sekolah

Rio lantas menginformasikan, kejadian yang terjadi pada Juli 2022 itu bahkan lebih parahnya lagi, murid itu sampai mendapatkan sindiran dari guru di sekolah tersebut.

Kasus ketujuh terjadi pada Juli 2022 juga, di SMPN 74 Jakarta Timur. Kasusnya sama, yaitu murid dipaksa untuk menggunakan jilbab.

Lebih lanjut Rio menginformasikan, bahkan setiap murid wajib menandatangani surat pakta integritas, yang salah satu poinnya adalah semua murid harus mengikuti kegiatan keagamaan yang mewajibkan penggunaan hijab.

"Untuk kasus kedelapan, terjadi di SDN 3 Tanah Sareal Jakarta Barat. Orangtua murid mengeluh terhadap aturan seragam di sekolah tersebut," ujar Rio.

Rio mengatakan, aturan yang dikeluhkan adalah murid harus menggunakan celana panjang dan rok panjang. Sehingga menyebabkan murid tidak leluasa dalam beraktivitas.

Kasus kesembilan yang disampaikan Rio terjadi di SMPN 250 Jakarta Selatan.

Di mana seorang guru membuat soal UAS yang dinilai mendiskreditkan nama Mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri.

Hal itu terjadi pada Desember 2020, dan cukup menjadi kontroversi yang ramai dibicarakan.

"Selain itu, soal UAS tersebut tampak mengkampanyekan citra Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan," ujar Rio.

Rio menunjukkan, salah satu soal bertuliskan 'Anies selalu diejek Mega karena memakai sepatu yang sangat kusam'.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved