Cinema

MERINDING, Penampakan Rusun Era SBY yang Mangkrak 15 Tahun, Jadi Lokasi Syuting Pengabdi Setan 2

Rusunami yang terletak di belakang Pasar Sumber Arta, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Jawa Barat, menjadi lokasi syuting film Pengabdi Setan 2

Warta Kota/Yulianto
Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) yang terletak di belakang Pasar Sumber Arta, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Jawa Barat, menjadi lokasi syuting film Pengabdi Setan 2. 

Sebelum digunakan untuk proses film layar lebar bergenre horor, rusunami tersebut juga pernah dijadikan pembuatan video klip dari band di tanah air.

"Iya, sebelum Pengabdi Setan ini, pernah ada yang syuting juga kayak dari band gitu," imbuhnya.

Firman Nurhadi (49) selaku satpam di rusunami tersebut, mengakui bahwa sebenarnya dari ketiga lantai yang dipakai untuk prosesi syuting itu lantai ketiga yang paling angker.

"Saya sering dengarnya itu suara ya, bahkan kadang terdengar seperti pecutan gitu. Kalau seperti melihat Kuntilanak, Pocong, Genduruwo sudah biasa. Kalau untuk suara lonceng itu, tidak pernah dengar," ucapnya.

Sebelum prosesi syuting film tersebut berjalan, tim dari film Pengabdi Setan 2  telah melakukan interaksi untuk meminta izin terhadap penunggu-penunggu tak kasat mata.

"Bahwa sebelumnya kami di sini meminta izin terlebih dahulu terhadap mahluk gaib. Akhirnya terjadilah komunikasi agak tegang ya. Sebenarnya makhluk tersebut tak terlalu suka ada manusia dengan aktivitas sampai larut malam. Lalu saya pun ikut terlibat dan berinteraksi. Karena saya juga ikut berdoa. Akhirnya bisa lah (diizinkan). Namun ada beberapa lantai yang sebenarnya banyak aktivitas mahluk dunia lain itu di lantai tiga," ungkap Firman.

Saat prosesi syuting pun, kata dia, kerap kali tim pembuat film dengan makhluk gaib melakukan interaksi.

"Kalau pas syuting kan saya tak dilibatkan, hanya menjaga soal keamanan. Paling suka berkomunikasi saja ya," imbuhnya.

Firman juga mengakui aktifnya aktivitas makhluk gaib di rusunami tersebut dimulai sore menjelang malam hari.

"Iya pas menjelang magrib itu mulai banyak memang aktivitasnya, dan di sini juga ngga boleh ada tulang-tulang kayak kemarin habis lebaran haji dibuang sembarangan itulah tak boleh ya, bahkan dulu pernah ada Office Boy (OB) dia mencari ketenangan ke lantai satu tiba-tiba kesurupan," jelas dia.

Selain itu, Firman juga mengungkapkan dari mulai lantai delapan hingga akhir tak dianjurkan untuk melihat ke sana. Sebab, bangunan tersebut lebih rapuh.

"Itu kan dari lantai delapan ke atas rapuh ya, kan itu nggak ada sekat ruangan kamar-kamar lagi, ngeri kalau sampai ke atas," imbuhnya.

Ketika proses editing film tersebut, dirinya mengaku takjub lantaran banyak tempat yang dibuat sangat bagus berbeda dengan aslinya.

"Kalau yang ada banjir itu di sini, berdekatan dengan pohon kapuk. Sampai di dalam yang ada lorong triplek itu kan ada air. Saya sempat tak yakin itu rusun yang saya jaga, karena kan dibuat seperti di pantai," paparnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved