Advertorial
Dirjen Bina Adwil Dorong Mahasiswa Berdaya Saing Global Jika tak Mau Tergerus
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal ZA, berharap generasi muda mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan global.
WARTAKOTALIVE.COM, ACEH - Momentum penerimaan mahasiswa baru menjadi penting untuk membangun karakter dan kepribadian didalam rangka mendukung kesuksesan pencapaian prestasi di Perguruan Tinggi.
Untuk itu, Universitas Syah Kuala (USK) Aceh menggelar Pembinaan Akademik Dan Karakter Mahasiswa Baru (PAKARMARU) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USK.
Selain civitas akademika USK, acara Pakarmaru turut dihadiri oleh 530 mahasiswa baru
FISIP USK dari berbagai jurusan. Turut hadir pula berbagai narasumber baik dari lingkungan kampus maupun pemerintahan.
Baca juga: Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Universitas Mercu Buana: Bertukar Sementara Bermakna Selamanya
Salah satu hal yang menarik disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal ZA, yang dalam paparannya menguraikan perubahan situasi global saat ini yang harus dihadapi oleh generasi muda.
"Anak muda harus berani keluar dari zona nyaman dan memili growth mindset agar dapat berkembang dan proaktif memperbarui kapasitas diri," ujarnya.
Mengaca pada data, jumlah partisipasi tingkat S1 di Aceh baru mencapai 2,85 persen.
Hal ini menjadikan komunitas mahasiswa menjadi elemen strategis yang dapat menentukan arah gerak perubahan.
Hal ini berlaku tidak hanya dalam ruang lingkup lokal maupun regional, namun berpenngaruh pula secara nasional, bahkan global.
Baca juga: Deolipa Yumara Pengacara Baru Bharada E, Pentolan Grup Band yang Pernah Bantu Angel Lelga
Tanpa motivasi yang tinggi upaya pengembangan kapasitas dan kompetensi diri untuk memenuhi daya saing global akan sulit tercapai.
Safrizal memberikan delapan skill yang wajib dimiliki seorang mahasiswa,yaitu Militan, Optimis, Tangguh, Integritas, Visioner, Adaptif, Smart, dan Inovatif atau disingkat Motivasi.
Untuk menuju kesuksesan diperlukan kemauan untuk belajar dari masing-masing individu.
Setiap mahasiswa harus memiliki impian, rasa kepedulian, komitmen yang kuat, lingkungan suportif, dan budaya literasi yang tinggi.
Transformasi digital yang semakin canggih memunculkan kekhawatiran tersendiri dikarenakan saat ini angka literasi di Indonesia sangat rendah.
Baca juga: Dinda Terharu Bisa Menangi None Jakarta Utara, Minta Dukungan saat Bersaing di Provinsi DKI Jakarta
Safrizal juga menyampaikan "Transformasi digital ini merupakan suatu peluang bukan hambatan. E-book dan jurnal-jurnal internasional terpercaya sangat mudah diakses secara daring. Kepustakaan digital harus menjadi kultur bagi mahasiswa S1. Jadi kalian harus pandai-pandai memanfaatkan peluang, jika tidak ada peluang maka ciptakanlah peluang."