Kesehatan

Fakta Penelitian, 6 dari 10 Ibu Menyusui Tidak Bahagia Dalam Proses Menyusui, Ini Penyebabnya

Hasil penelitian Health Collaborative Center (HCC) 56 persen atau 6 dari 10 ibu menyusui merasa tidak bahagia menjalankan proses menyusui.

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
Tangkapan layar Wartakotalive.com/ Mochammad Dipa
Founder HCC dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK saat diskusi virtual Pekan ASI 2022, Sabtu (6/8/2022). Dari hasil penelitian Health Collaborative Center (HCC) menunjukkan 56 persen ibu menyusui tidak bahagia dalam menyusui. 

Rekomendasi penelitian

Bunga juga mengatakan, dari penelitian tersebut, maka HCC merekomendasikan tiga hal.

Pertama adalah adanya upaya edukasi di fasilitas kesehatan (faskes) yang dapat melibatkan pesan kunci terkait dukungan psikologis dan pelibatan suami serta anggota keluarga.

“Kita ingin ibu menyusui yang tidak bahagia ini kita buat agar lebih bahagia lagi dalam proses menyusui dengan cara upaya edukasi di faskes yang melibatkan pesan kunci adanya dukungan psikologis dan pelibatan suami serta anggota keluarga,” ungkap Bunga.

“Karena kalau kita pergi ke faskes itu pasti pesan kunci bagi ibu menyusui adalah ibu harus makan, ibu harus sebagainya, jadi kata ibu harus itu yang mungkin bisa menjadi tekanan bagi ibu menyusui, sehingga dia tidak bahagia dalam proses menyusui dengan kendala-kendala yang dialaminya,” tambahnya.

Rekomendasi kedua adalah perlu adanya dukungan psikologis dengan penyediaan konseling ASI secara online maupun langkah taktis mendukung psikologis ibu di tingkat keluarga.

“Jadi selain ibu mendapat layanan konseling ASI yang tepat dari psikolog dan tenaga kesehatan, tapi dukungan dari pihak keluarganya juga harus ada dukungan psikologis,” ucap Bunga.

Rekomendasi terakhir adalah dengan menggunakan pendekatan keluarga dalam memberdayakan setiap anggota keluarga untuk mendukung ibu memberikan ASI.

“Kita berharap dengan tiga rekomendasi ini secara sistem kesehatan ada layanan kesehatan yang memberikan edukasi yang tepat atau ada layanan konseling dan di tingkat keluarga itu ada pembagian perannya, jadi itu dikunci sebagai sebuah model sosial ekologi mendukung perilaku ibu memberikan ASI,” pungkas Bunga.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved