Polisi Tembak Polisi
Dipanggil Bareskrim, Kamaruddin Simanjuntak Bawa Banyak Bukti Dugaan Pembunuhan Brigadir J
Kamaruddin mengatakan dirinya akan membeberkan semua fakta dan bukti yang didapatnya terkait pembunuhan berencana atas Brigadir J.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
"Luka di bahu ini yang selama ini kita bicarakan sesuai gambar, belum bisa dipastikan luka atau lubang apa. Yang pasti saat disondek, tidak ada lubang ke dalam. Jadi hanya luka terbuka yang diduga bukan akibat peluru," kata Kamaruddin.
Baca juga: Pengacara Brigadir J Ternyata Pendiri dan Ketum Parpol, Siap Daftar KPU untuk Pemilu 2024?
Bagian itu katanya sudah diambil sampelnya untuk diuji di laboratorium RSCM, untuk memastikan penyebab luka.
"Kemudian ditemukan lagi di tangan sebelah kiri bagian bawah patah. Di lengan itu kan ada tulang dua ya, dan itu patah. Patahnya kenapa belum dapat disimpulkan, karena masih harus diteliti dokter forensik dan sampelnya sudah dibawa ke RSCM," ujarnya.
"Namun pengamatan wakil kita dan disepakati dokter forensik di sana, bahwa itu adalah patah tulang," kata Kamaruddin.
Lalu kata dia di bagian kelingking dan jari manis ditemukan patahan jari dan terkelupas di seputar kuku.
"Itu juga dibawa sampelnya untuk dipastikan apa penyebabnya," katanya.
Kemudian kata Kamaruddin, di punggung belakang jenazah Brigadir J ada semacam memar atau luka dan diambil sampelnya untuk diteliti penyebabnya.
"Lalu di bagian lutut sebelah kiri ditemukan semacam memar, dan diambil sampling untuk diteliti dan diuji," kata Kamaruddin.
Untuk kaki kanan Brigadir J yang bengkok dan tidak luruh, kata Kamaruddin juga diteliti dokter forensik.
"Kemudian di kaki kanan sebelah bawah yang ada jahitan belum bisa dipastikan karena apa. Namun untuk sementara katanya diduga untuk memasukkan formalin," kata Kamaruddin.
Baca juga: Bantah Cemarkan Nama Baik Ahok, Pengacara Brigadir J Sebut Perbandingan dengan Kasus Veronica Tan
Hal hampir sama katanya ditemukan di pergelangan kaki kiri.
Di luar itu semua kata Kamaruddin, pihaknya juga meminta dokter forensik memeriksa organ dalam tubuh Brigadir J atas kemungkinan korban tewas diracun.
"Menurut dokter itu sulit karena jenazah sudah dimasukkan formalin dua kali. Namun dari ginjal korban, ini sedang didalami karena ginjal sensitif dan semoga itu bisa memastikan diracun atau tidak," kata Kamaruddin.
Terkait dugaan jeratan di leher, kata Kamaruddin, kedua wakil keluarga menyatakan bahwa untuk otot leher tidak ada resapan darah, dan dokter forensik memastikan tidak ada jeratan di leher.
"Yang ada bekas tembakan ketika dijahit jadi ketarik, seperti garis, begitu informasinya, tapi itu belum pasti," katanya.(bum)