Polisi Tembak Polisi
Brigadir J Tahu Akan Dibunuh Squad Lama, Minta Kekasihnya Cari Pria Lain saat Video Call
Bahkan saat video call itu, katanya Brigadir Joshua memohon maaf dan meminta kekasihnya mencari pria lain sebagai pengganti dirinya nanti.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
“Ada saksi yang sangat spektakuler. Nah saksi ini menyimpan rekaman elektronik di dalam rekaman elektronik ini ada ancaman pembunuhan dari bulan Juni 2022. Ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga akhir tanggal 7 Juli 2022,” ungkap Kamaruddin.
Baca juga: Teriakan Histeris Ibu Brigadir J seraya Hardik Istri Irjen Sambo: Mana Tanggung Jawabmu ibu Putri?
Menurut Kamaruddin, Brigadir J bahkan sempat menyampaikan salam perpisahan kepada orang yang merupakan tempat ia bercerita tersebut.
Orang yang dimaksud adalah Vera Simanjuntak, kekasih Brigadir J.
“Saking takutnya almarhum ini sampai dia menangis curhat, dia akan dibunuh dan dia sudah mengucapkan kata-kata perpisahan bahwa dia sudah yakin dia dibunuh," ujarnya.
Kamaruddin kemudian mengungkap contoh kalimat ancaman yang diterima oleh Brigadir J.
“Ancamannya adalah kata-katanya begini 'kalau dia berani naik ke atas habisi dia, bunuh dia' begitu. Dia itu maksudnya Brigadir Yosua Hutabarat,” katanya.
"Kalau kami kaitkan dengan terjadinya kemarin pembunuhan itu kan kata Karopenmas di depan tangga. Berarti kalau analisanya kan dia mau naik tangga makanya dibunuh. Itu kan analisa, tapi saya enggak mau dulu mengatakan itu, yang saya paparkan itu fakta-faktanya dulu. Kalau fakta kan tidak pernah berubah," ujarnya.
Baca juga: Komnas HAM Pastikan Pembunuhan Brigadir J Tidak dalam Perjalanan Magelang-Jakarta
Seperti diketahui, proses ekshumasi atau penggalian makan untuk autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat telah selesai dilakukan pada Rabu (27/7/2022).
Autopsi ulang dilakukan untuk memastikan penyebab tewasnya Brigadir J, karena temuan keluarga banyak luka sajam dan memar di tubuh Brigadir J selain luka tembak.
Proses autopsi ulang ditangani oleh tujuh hingga 10 dokter forensik dan bertempat di RSUD Sungai Bahar, Muaro, Jambi.
Mengenai hasilnya masih menunggu pemeriksaan beberapa bagian jaringan tubuh yang dibawa ke Jakarta untuk diperiksa secara komperehensif.(bum)