Berita Jakarta

Pengamat Sosial UI Apresiasi Remaja di Citayam Fashion Week Punya Kebebasan Berekspresi

Citayam Fashion Week merupakan istilah aksi sejumlah remaja dari sekitaran Jakarta yang mengenakan pakaian unik, bagaimana menurut pengamat?

Wartakotalive.com
Pengamat isu sosial dari Universitas Indonesia (UI), Chandra Kirana saat wawancara ekslusif di Gedung H Lantai 6 LPPSP Kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022) lalu. 

Tanggapan Chandra Kirana Terkait Pro Kontra Fenomena Citayam Fashion Week 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Fenomena 'Citayam Fashion Week' masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat hingga saat ini.

Citayam Fashion Week adalah fenomena sekumpulan para remaja yang nongkrong dan berkegiatan di seputaran Stasiun MRT Dukuh Atas, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Selain itu, Citayam Fashion Week merupakan istilah untuk menyebut aksi sejumlah remaja SCBD dari sekitaran Jakarta yang mengenakan pakaian unik dan menghabiskan waktunya di kawasan tersebut.

Adanya fenomena tersebut, memunculkan pro dan kontra baik di kalangan masyarakat luas.

Saat wawancara ekslusif Warta Kota di Gedung H Lantai 6 LPPSP Kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022) lalu, pengamat isu sosial dari Universitas Indonesia (UI), Chandra Kirana angkat bicara terkait pro dan kontra itu.

Baca juga: Chandra Kirana Soroti Fenomena Citayam Fashion Week, Dipicu Ruang Terbatas hingga Akses yang Mudah

"Saya termasuk orang yang mengapresiasi karena anak-anak muda ini punya cara khas untuk mengekspresikan diri," ujar perempuan yang akrab dipanggil Kicky.

Pengamat isu sosial dari Universitas Indonesia (UI), Chandra Kirana saat wawancara ekslusif di Gedung H Lantai 6 LPPSP Kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022) lalu.
Pengamat isu sosial dari Universitas Indonesia (UI), Chandra Kirana saat wawancara ekslusif di Gedung H Lantai 6 LPPSP Kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022) lalu. (Wartakotalive.com)

Menurut Kicky, mereka perlu diapresiasi lebih karena berani tampil dengan semua sumber daya dan keterbatasan. 

Lebih lanjut Kicky menilai, para remaja tampil dengan cara-cara unik, istilahnya 'Terserah saya maunya bagaimana'. 

Baca juga: Sejumlah Ibu Dokter Gigi Asal Padang Turut Meramaikan Citayam Fashion Week di Kawasan Dukuh Atas

Baca juga: Ariza Minta Remaja SCBD yang Hadir di Citayam Fashion Week Sadar Waktu, tak Begadang di Emperan

Salah satu yang membuat Kicky salut itu adalah dari penamaan mereka. 

"Laki-laki pakai kacamata, Bonge ya. Ternyata dia pakai kaus bantuan. Nah dia pakai baju itu yang mungkin untuk beberapa kalangan dianggap norak, kampungan tapi justru dia eksis dengan baju tersebut," ujar Kicky.

Kicky mengatakan, mereka bisa tampil dengan apapun yang ada di badan mereka, tampil beda, dan tetap percaya diri.

Kalau ada yang menganggap bahwa mereka norak, bagi Kicky norak itu merupakan komoditas dan identitas dari para remaja yang nongkrong di kawasan tersebut.

"Justru dengan kenorakannya itu mereka bisa tampil eksis, enggak malu-malu," ujar Kicky.

Lebih lanjut Kicky mengatakan, mereka bisa menunjukkan meskipun dari daerah yang dalam tanda kutip tidak keren, kampungan, dan sebagainya, justru dengan segala keterbatasannya para remaja malah bisa tampil percaya diri.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved