Polisi Tembak Polisi
Temui Keluarga Brigadir J di Jambi, Komnas HAM sebut Informasi yang Beredar di Publik Berbeda
Choirul Anam mengatakan dalam pertemuan selama 5 jam, pihaknya menemukan ada perbedaan informasi dan data yang didapat dengan yang beredar di publik
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
"Sehabis itu kami pasti akan panggil teman-teman di pihak yang lain, teman-teman polisi, teman-teman siber, dan sebagainya. Termasuk juga pihak dari Pak Sambo Irjen Pol," jelas Anam.
Anam berharap Komnas HAM bisa bertemu dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang disebutkan telah dilecehkan BrigadirJ.
Hanya saja kata Anam, jika Putri masih membutuhkan pendampingan psikologis, ]Komnas HAM akan menghormati keputusan itu.
"Nah semua proses ini yang membuat tahapan-tahapan untuk membuat terangnya peristiwa semakin besar," ucapnya.
Sementara itu, Samuel Hutabarat, ayah kandung Brigadir J berharap banyak kepada Komnas HAM untuk bisa mengungkap kasus kematian Brigadir J sejelas-jelasnya.
Pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir J.
Baca juga: Keluarga Brigadir J: Sulit Bagi Kami Percaya kepada Tim Khusus Bentukan Polri
"Semoga Komnas HAM sebagai lembaga yang bisa dipercaya untuk membuka seterang-terangnya permasalahan ini," ujarnya, Sabtu.
Dalam pertemuan dengan Komnas HAM, Samuel mengaku ditanyai soal kronologi kejadian, hingga kedatangan jenazah Brigadir J di Jambi.
Sebelumnya dalam keterangan polisi, dugaan baku tembak yang menewaskan Brigadir J terjadi di rumah dinas Kadiv Propam, di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan itu terjadi pada Jumat (8/7/2022) pekan lalu.
'Baku tembak melibatkan Brigadir J, selaku sopir dari istri Ferdy Sambo, PC; dan Bharada E selaku ajudan Kadiv Propam.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengatakan, baku tembak itu dipicu Brigadir J yang melakukan pelecehan kepada PC.
Brigadir J masuk ke kamar PC dan melakukan aksi pelecehan hingga penodongan pistol. PC pun spontan berteriak dan didengar oleh Brigadir J yang juga kebetulan sedang berada di rumah tersebut.
“Ibu berteriak minta tolong, akibat teriakan tersebut, Brigadir J panik dan keluar dari kamar. Kemudian mendengar teriakan dari Ibu, maka Bharada E yang saat itu berada di lantai atas menghampiri,” kata Ramadhan.
Baca juga: Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Tolak Pernyataan Ada Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Ramadhan menuturkan, posisi Bharada E dengan Brigadir J berjarak 10 meter.
Bharada E yang berada di lantai atas bertanya ada apa ke Brigadir J, tetapi direspons dengan tembakan.