Wabah PMK

Syahrul Yasin Limpo Terkejut Mendengar Pengakuan Peternak Sumedang yang Bisa Menyembuhkan PMK

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tak menduga bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) yang diderita hewan ternak seperti sapi dan kambing bisa diobati

Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Desy Selviany
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kaget saat mendengar peternak sudah menemukan obat untuk mengatasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi. 

Sebagai bentuk upaya penanganan darurat wabah PMK, pemerintah terus meningkatkan percepatan pelaksanaan vaksinasi untuk hewan ternak guna meningkatkan kekebalan dan mencegah terjadinya kematian.

“Jumlah hewan ternak yang telah divaksin telah mencapai 169.782 ekor,” ujarnya.

Vaksinasi

Untuk mencegah meluasnya penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi, program vaksinasi akan digencarkan.

Vaksinasi terhadap minimal 70 persen dari jumlah populasi sapi harus segera diselesaikan atau berjumlah 12,6 juta ekor sapi.

“Populasi sapi di Indonesia saat ini sekitar 18 juta ekor. Maka, untuk mengejar herd immunity, paling tidak 70 persen sapi dari populasi harus sudah divaksin,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dikutip dari kemenkopmk.go.id, Jumat (24/6/2022).

Muhadjir meminta proses vaksinasi dipercepat dengan prioritas di daerah yang sudah terpapar PMK.

Di sisi lain, pemerintah akan terus berusaha menyediakan dosis vaksin. "Kita tidak bisa menunggu terlalu lama untuk mencegah penyebarannya,” kata Muhadjir.

Peternak pasti mengalami kerugian, karena hewan ternak yang terkonfirmasi mengidap PMK harus dimusnahkan.

Untuk meringankan beban tersebut, pemerintah memutuskan memberikan biaya pengganti Rp 10 juta per ekor sapi.

Kabar baik lainnya, Presiden Joko Widodo telah menyetujui pengadaan 29 juta dosis vaksin PMK. Seluruhnya menggunakan anggaran dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Selain itu, Presiden juga meminta jajaran kementerian terkait untuk terus menyiapkan obat-obatan PMK, menambah vaksinator, dan menyusun sistem pencegahan. Orang-orang yang keluar masuk peternakan jangan sampai menjadi pembawa virus.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved