Wabah PMK

Syahrul Yasin Limpo Terkejut Mendengar Pengakuan Peternak Sumedang yang Bisa Menyembuhkan PMK

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tak menduga bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) yang diderita hewan ternak seperti sapi dan kambing bisa diobati

Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Desy Selviany
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kaget saat mendengar peternak sudah menemukan obat untuk mengatasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi. 

"Sembuh sangat cepat. Ternak kami 98 persen sembuh, terselamatkan," katanya.

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengatakan di tempat yang sama, bahwa Pemerintah Kabupaten Sumedang telah membentuk satgas penanganan PMK.

Baca juga: Raisa Bangga Bisa Berlagak Seperti Pebulu Tangkis di Ajang Tepok Bulu 2022, Meski Kalah Bertanding

"Kami secara serius menangani persoalan PMK ini. Kami sudah ada Satgas, juga kami telah terjunkan 17 dokter hewan yang sejak awal PMK merebak sudah giat berkeliling ke seluruh penjuru Sumedang," katanya.

Wabah Meluas

Wabah PMK menyebar di sejumlah wilayah di Tanah Air. Peternak sapi di Desa Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, merugi Rp 100 juta akibat 5 ekor sapi program ketahanan pangan warga mati.

Kelima sapi tersebut mati karena diduga tertular penyakit mulut dan kuku (PMK).

Petugas Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi sedang menyuntik vaksin pada hewan kurban milik pedagang untuk mencegah wabah PMK jelang Iduladha.
Petugas Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi sedang menyuntik vaksin pada hewan kurban milik pedagang untuk mencegah wabah PMK jelang Iduladha. (Warta Kota/Rangga Baskoro)

Sekretaris Desa Ciranjang, Irfan Ubaedillah, mengatakan awal mula program ketahanan pangan Desa Ciranjang menganggarkan Rp 320 juta membeli 16 ekor sapi.

Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan Status Keadaan Tertentu Darurat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak melalui Surat Keputusan Kepala BNPB Nomor 47 Tahun 2022.

Dikutip dari BNPB, saat penetapan Status Keadaan Tertentu Darurat PMK pada hewan ternak tersebut, angka penularan PMK per Jumat (1/7/2022) pukul 12.00 WIB telah mencapai 233.370 kasus aktif.

“Jumlah kasus tersebut tersebar di 246 wilayah kabupaten/kota di 22 provinsi, menurut data dari Isikhnas Kementan,” ujar Plt Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari, Sabtu, (2/7/2022).

Petugas melakukan penyuntikan vaksin Penyakit Kaki dan Mulut (PMK) kepada hewan ternak.
Petugas melakukan penyuntikan vaksin Penyakit Kaki dan Mulut (PMK) kepada hewan ternak. (istimewa)

Lima provinsi dengan kasus PMK tertinggi adalah Jawa Timur 133.460 kasus, Nusa Tenggara Barat 48.246 kasus.

Jawa Tengah 33.178 kasus, Aceh 32.330 kasus dan Jawa Barat 32.178 kasus.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan PMK, jumlah total akumulasi kasus meliputi 312.053 ekor hewan ternak yang sakit.

Dari jumlah tersebut 73.119 ekor hewan ternak dinyatakan sembuh.

“Sementara 3.839 ekor hewan ternak dipotong bersyarat dan sebanyak 1.726 ekor hewan ternak mati karena PMK,” katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved