Pilpres 2024
Ajak Muslimat NU Ketuk Pintu Langit, Cak Imin Makin Yakin Menangi Pilpres: Kita Rebut Kursi Presiden
Muhaimin mengatakan doa yang dipanjatkan kader Muslimat NU untuk dirinya sangat diperlukan, mengingat perjuangan menuju Pilpres 2024 tidak mudah.
"Nah, orang NU jarang yang konglomerat, jarang yang punya uang maka banyak yang nggak percaya Pak Muhaimin kok pede jadi calon presiden, modalnya apa? Konglomerat bukan, pengusaha bukan, kok yakin?" ujar Muhaimin.
Baca Juga: Cocok dengan Gerindra, PKB Pasangkan Prabowo-Muhaimin di Pilpres 2024: Deklarasi Nunggu Waktu Tepat
"Jawaban saya, saya yakin sepenuhnya karena di belakang saya, doa para masyayih dan ibu-ibu Muslimat NU yang tidak pernah berhenti. Doa dan serius membantu kemenangan NU dan kita semua."
Muhaimin mengingatkan gelaran Pilpres 2024 tinggal 1 tahun 6 bulan lagi. Saat ini, PKB baru memiliki tiket 10 persen dari syarat ambang batas (presidential threshold) 20 persen.
Ia pun mengklaim sudah banyak partai yang merapat ke PKB agar dirinya bisa mencalonkan diri sebagai capres 2024 nanti.
"Kita butuh 10 persen lagi, alhamdulillah sudah banyak partai merapat ingin bergabung bersama PKB," ucap Muhaimin.
Karenanya, Muhaimin meminta doa restu kepada wrga Muslimat NU agar bisa merebut kursi presiden 2024 nanti.
"Saya minta doa restunya semoga 2024 kita punya perahu yang lengkap, siap berlayar merebut kemenangan kursi presiden pada masa yang akan datang," kata Muhaimin.
Tak lupa, Muhaimin mengaku akan mengundang para ibu-ibu kader Muslimat NU Lampung ke Jakarta jika menang dan menjadi Presiden RI.
Baca juga: Film Interstellar Trending, Terjemahkan Teori Lubang Cacing dan Lubang Hitam di Alam Semesta
"Nanti kalau menang, kita undang ibu-ibu Muslimat NU Lampung ke Jakarta semua, istighotsah di Istana Negara. Itu penting karena belum ada istighotsah di Istana," tuturnya.
Selain menghadiri acara istighotsah kebangsaan, Muhaimin menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Kantor PC Muslimat NU Lampung Timur.
Juga tak ketinggalan, Muhaimin hadir dalam Konser Kebangsaan di Lapangan Pekalongan, Lampung Timur
Penulis: Tito Dirhantoro/Kompas.tv
Artikel ini tayang di Kompas.tv