Pilpres 2024
Ini Reaksi Anies Baswedan Tahu Namanya Diusulkan Jadi Duet Pemersatu Bangsa Bareng Ganjar
Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disebut Partai Nasional Demokrat (Nasdem) sebagai duet pemersatu bangsa di Pilpres 2024
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Dian Anditya Mutiara
Menurut Billy, meskipun Anies tidak memiliki partai, ia memiliki magnitude bagi partai-partai untuk meminang dia menjadi capres.
Oleh karena itu, menurutnya sangat logis bila banyak partai mendekati Anies.
"Gimana logikanya Anies enggak dapat tiket capres?” Ucapnya.
Billy mencontohkan, Anies menjadi urutan nomor satu pilihan kader Nasdem untuk dicalonkan pada Pilpres 2024.
NasDem yang memiliki suara 10,26 persen memang harus berkoalisi untuk mendapatkan tiket, namun ia yakin tiket tersebut akan didapat, karena Nasdem sudah melakukan penjajakan koalisi dengan sejumlah partai.
Saking yakinnya, Billy bersedia taruhan mobil miliknya, bila Anies tidak mendapatkan tiket pada Pilpres 2024.
Baca juga: Beli Minyak Goreng Harus Pakai Aplikasi PedulilLindungi Atau NIK, Sosialisasi Mulai 27 Juni 2022
"Kalau dia (Hasan) berani taruhan Alphard, saya berani taruhan Range Rover. Tanggung kalau cuma Alphard. Berani saya taruhan,” tegasnya.
Sebelumnya, Hasan Nasbi, pendiri lembaga survei Cyrus Network, meyakini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal gagal mendapatkan tiket calon presiden (capres) 2024.
Bahkan, Hasan sampai berani bertaruh Toyota Alphard jika pernyataannya itu salah.
"Kalau (Anies) mau jadi capres berat, dari semua sisi, kalkulasi matematikanya sudah susah."
"Tapi, kalau mau jadi cawapres masih terbuka. Boleh taruhan Alphard, boleh," kata Hasan dalam sebuah diskusi daring Total Politik, seperti dikutip, Jumat (24/6/2022).
Ada sejumlah alasan yang membuat dirinya yakin Anies gagal maju capres.
Pertama, dia menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum mendukung pencapresan Anies.
Baca juga: Soal Capres PDIP, Megawati: Masih Dua Tahun, Boleh Dong Saya Umpetin Terus
Meski Jokowi mendatangi gelaran Formula E yang dibuat Anies, tak terlihat gestur yang menunjukkan adanya dukungan konkret.
Menurutnya, Jokowi datang karena formalitas, mengingat Formula E merupakan gelaran internasional yang harus ia hadiri.
