Virus Corona

Anggapan Semakin Sering Terinfeksi Covid-19 Makin Kuat Salah Kaprah

Ia pun menegaskan salah kaprah jika ada pandangan semakin sering terinfeksi malah jadi kuat.

Twitter@KemenkesRI
Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, dampak Covid-19 Omicron subvarian BA.4 dan BA.5, perlahan trennya seperti flu dengan pola musiman. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, dampak Covid-19 Omicron subvarian BA.4 dan BA.5, perlahan trennya seperti flu dengan pola musiman.

"Tapi dampaknya memang di angka kesakitan akan semakin menurun."

"Namun potensi dia memberikan dampak panjang. Nah, ini yang sangat tinggi," ungkapnya pada Tribunnews, Sabtu (25/6/2022).

Baca juga: Takkan Diajak Koalisi oleh PDIP, PKS: Jangan Bersikap Terlalu Berlebihan

Dampak panjang yang ditimbulkan seperti Long Covid-19, dan potensi tsunami Long Covid-19 semakin besar.

Ditambah lagi meningkatkan potensi orang diebetes, penyakit jantung, hipertensi, gangguan syaraf, motorik, dan sebagainya.

Menurut Dicky, dampak ini akan semakin besar dan merugikan. Ia pun menegaskan salah kaprah jika ada pandangan semakin sering terinfeksi malah jadi kuat.

Baca juga: Andi Arief: Jika PDIP Jatuh Terkilir, Kami akan Tetap Ajak Gabung Bangun Indonesia, Catat Janji Ini

"Salah anggapan bahwa infeksi sekian kali membuat kuat. Salah besar. Secara logika saja, tubuh yang makin kuat tidak akan terinfeksi," tegasnya.

Bahkan, riset membuktikan jika terinfeksi kembali, maka menimbulkan potensi mengalami Long Covid-19 juga cukup besar. Ditambah adanya penurunan kualitas kesehatan.

"Prinsip mencegah diutamakan dan dilakukan, dan ini dimulai dengan perilaku yang lebih adaptif."

Baca juga: Beli Minyak Goreng Harus Pakai Aplikasi PedulilLindungi Atau NIK, Sosialisasi Mulai 27 Juni 2022

"Jangan dibiasakan lagi orang sakit dipaksa bekerja. Jangan dipaksa dalam ruangan ada kasus kontak atau orang sakit," papar Dicky.

Perilaku di atas harus diubah dan harus menerapkan peraturan yang adaptif.

Terutama, dengan menyesuaikan kualitas udara, meningkatkan kualitas ventilasi sirkulasi. (Aisyah Nursyamsi)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved