Pilpres 2024

Andi Arief: Jika PDIP Jatuh Terkilir, Kami akan Tetap Ajak Gabung Bangun Indonesia, Catat Janji Ini

Pihaknya juga membayangkan PDIP merupakan partai yang mau bergotong royong demi kemajuan bangsa.

Editor: Yaspen Martinus
Wartakotalive.com/Rangga Baskoro
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan tak mudah menjalin koalisi dengan Partai Demokrat. Kepala Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, pernyataan Hasto tersebut tak selaras dengan apa yang dibayangkan oleh pihaknya. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan tak mudah menjalin koalisi dengan Partai Demokrat.

Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, pernyataan Hasto tersebut tak selaras dengan apa yang dibayangkan oleh pihaknya.

"PDIP tak mau berkoalisi dengan Demokrat dan PKS, tentu bertabrakan dengan apa yang kita bayangkan," kata Andi kepada wartawan saat dimintai tanggapan, Kamis (23/6/2022).

Disebut bertabrakan, karena menurut Andi, persepsi Partai Demokrat terhadap PDIP saat ini adalah partai yang mempraktikkan budaya toleransi, bukan malah sebaliknya.

Pihaknya juga membayangkan PDIP merupakan partai yang mau bergotong royong demi kemajuan bangsa.

"Terus terang kita sedang membayangkan PDIP sepenuhnya mempraktikkan toleransi, tidak diskriminatif dan gotong royong, dalam membangun negeri yang demikian besar," tutur Andi.

Baca juga: Soal Capres PDIP, Megawati: Masih Dua Tahun, Boleh Dong Saya Umpetin Terus

Kendati PDIP tetap tidak ingin berkoalisi dengan Demokrat dan akhirnya tergelincir, Andi menyatakan pihaknya akan tetap merangkul partai pimpinan Megawati Sukarnoputri itu.

"Jika suatu saat PDIP jatuh terkilir, tentu kita akan tetap mengajak bergabung bersama membangun di lapangan yang luas bernama Indonesia. Bisa dicatat janji kami ini," tegas Andi.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, tak mudah berkoalisi dengan Partai Demokrat dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Megawati: Saya Heran Juga Loh, Jokowi Padahal Kurus Ya, tapi Kok Bisa Sih Tahan Banting Banget?

Menurut Hasto, berbagai dinamika politik di Tanah Air menunjukkan kedua partai tersebut tidak mudah berkoalisi.

"Kalau saya pribadi sebagai sekjen, memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat."

"Karena dalam berbagai dinamika politik menunjukkan hal itu," ucap Hasto.

Baca juga: Besok Bertemu Demokrat Lagi, NasDem Terbuka Bahas Koalisi

Hasto menuturkan, koalisi juga harus dibangun dengan melihat emosional pendukung PDIP atau wong cilik.

Sebab wong cilik, kata dia, tak suka terhadap berbagai bentuk kamuflase politik dan mau apa adanya.

"Ya, koalisi ini harus melihat emosional bonding pendukung PDIP, begitu."

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 22 Juni 2022: 2 Pasien Meninggal, 687 Orang Sembuh, 1.985 Positif

"Pendukung PDIP ini rakyat wong cilik yang tidak suka berbagai bentuk kamuflase politik. Rakyat apa adanya," terang Hasto.

Hasto menjelaskan, PDIP berpolitik bergerak ke rakyat untuk menggalang kekuatan rill, bukan kekuatan di awang-awang.

"Bagi PDIP berpolitik ini bergerak ke bawah. Ketika kita menggalang kekuatan riil dari rakyat, bukan kekuatan di awang-awang," bebernya.

Baca juga: Usai Bertemu Elite PKS, Surya Paloh: Banyak Kesamaan Pandangan yang Sangat Mungkin Dikolaborasikan

Ia menambahkan, terkait kerja sama antar-partai politik, dilakukan melalui pendekatan yang lebih intens, disertai pembahasan agenda strategis untuk kemajuan negara.

"Akan tiba saatnya komunikasi intens kerja sama politik dalam kaitan untuk mengusung paslon."

"Itu dilakukan melalui pendekatan yang jauh lebih intens, disertai pembahasan agenda strategis bagi kemajuan negara besar seperti Indonesia," papar Hasto. (Rizki Sandi Saputra)

Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved