Kesehatan

Suhu Udara di Arab Saudi 42-50 Derajat Celcius Awas Heat Stroke, Cegah dengan Rafa Khomsah

Awas heat stroke saat berada di Arab Saudi lantaran suhu udara mencapai 42-43 derajat Celcius. Cegah dengan minum Rafa Khomsah.

Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
Kompas TV
Jemaah haji di Mekkah pakai payung untuk hindari sengatan panas matahari. Suhu Udara di Arab Saudi dapat Capai 42-50 Derajat Celcius, Awas Heat Stroke. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Suhu udara di Mekkah 42-43 derajat Celcius awas heat stroke, cegah dengan Rafa Khomsah.

Musim haji dimulai kembali setelah dua tahun terjadinya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan ibadah haji dilakukan secara terbatas.

Tahun ini umat muslim diseluruh dunia diperbolehkan kembali melaksanakan rukun Islam kelima ini.

Baca juga: Suhu Arab Saudi Mencapai 45 Derajat, Banyak Jemaah Haji Indonesia Sakit di Madinah

Meski demikian, protokol Kesehatan dan sejumlah aturan tetap diberlakukan oleh pemerintah Arab Saudi mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selaku pihak yang bertanggungjawab terhadap layanan kesehatan Jemaah haji Indonesia telah melakukan upaya demi mencegah angka kematian maupun angka kesakitan para calon haji selama beribadah di Tanah Suci.

“Perlu kita ingatkan pada Jemaah, bahwa tahun ini kita dihadapkan pada dua situasi, pertama pandemic belum selesai dan kedua suhu ekstrem panas.” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, dr.Budi Sylvana,MARS., dikutip dari situs Kemenkes.

Pusat Meteorologi Nasional (NCM) memperkirakan bahwa suhu maksimum di sebagian besar provinsi Al-Sharqiya dan bagian antara Madinah dan Yanbu masing-masing akan mencapai 47-50 derajat Celcius.

Mengingat suhu udara di Kota Mekkah mencapai 42-43 derajat dengan kelembapan 19 % , dan Madinah bisa mencapai 50 derajat membuat Jemaah Haji memerlukan kondisi fisik dan kesehatan yang prima.

Perbedaan suhu yang ekstrim antara Tanah Air dengan Tanah Suci akan berpengaruh pada kondisi fisik dan Kesehatan Jemaah yang rawan terserang Heat Stroke.

Baca juga: Tambah Dua, Total Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Jadi Lima Orang

Heat Stroke (Sengatan Panas) merupakan kondisi ketika tubuh mengalami peningkatan suhu secara drastis hingga mencapai 40 derajat celcius atau bahkan lebih.

Heat Stroke terjadi karena tubuh gagal mempertahankan kestabilan suhunya akibat termoregulasi, yaitu kemampuan menyeimbangkan antara produksi panas dalam menjaga keseimbangan suhu tubuh.

Kurangnya antioksidan juga menjadi salah satu penyebab terserangnya heat stroke, karena antioksidan mengandung sejumlah senyawa seperti alkaloid, terpenoid, dan flavonoid yang dapat menurunkan suhu tubuh.

Indonesia sendiri kaya akan herbal yang mengandung antioksidan tinggi di dalamnya.

Nucleus Farma merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang mendapat piagam penghargaan dari Lembaga Prestasi Dunia (LEPRID) atas prestasinya telah memproduksi suplemen halal berbahan alami untuk Jemaah haji dan umroh dengan produk Rafa Khomsah.

Rafa Khomsah merupakan suplemen yang mengandung 5 bahan alami (herbal) yaitu Jintan Hitam/Habatussauda, Daun Jambu Biji, Rimpang Temulawak, Beras Merah, dan Pegagan yang mampu menjaga kesehatan dan stamina jemaah haji dari cuaca ekstrim di Arab Saudi.

Baca juga: Baznas Dipercaya oleh Pemerintah Arab Saudi untuk Salurkan Bantuan Kurma

Kelima bahan herbal tersebut masing-masing bermanfaat sebagai antioksidan dan sebagai hepatoprotektor yang sekaligus dapat menekan produksi senyawa radikal bebas dan menghambat peroksidasi.

Tidak hanya di Arab Saudi, di Indonesia sendiri kita juga memerlukan antioksidan mengingat bahwa Indonesia menjadi peringkat satu negara dengan kualitas udara terburuk di Asia Tenggara.

Radikal bebas yang dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh maupun dari faktor eksternal yang berhubungan dengan lingkungan seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, dan polusi udara.

Kandungan Kuinon, karvakrol dan 4-terpineol pada Habatussauda dalam Rafa Khomsah bermanfaat sebagai penetralisir senyawa radikal bebas yang dihasilkan dari kualitas udara yang buruk.

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved