Musik
Nasida Ria, Grup Kasidah Berisikan Emak-emak yang Mendunia dan Gemparkan Jerman
Grup kasidah Nasida Ria berisi 12 anggota wanita atau emak-emak, viral di media sosial setelah aksimya di Festival Musik di Jerman
Penulis: Desy Selviany | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Grup kasidah yang berisi emak-emak Nasida Ria viral di media sosial usai tampil di sebuah panggung festival musik di Jerman.
Pada video yang dibagikan, terlihat sejumlah perempuan Indonesia dengan memakai seragam muslim melantukan lagu kasidahan di atas panggung.
Aksi para emak-emak Nasida Ria itu dinikmati sejumlah bule Jerman yang ikut berjoget di bawah panggung.
Disebutkan, aksi Nasida Ria yang viral itu merupakan sebuah acara bernama Documenta Fifteen di Jerman.
Penampilan Nasida Ria di Jerman tidak lepas dari peran musisi Oomleo.
Lalu siapa sosok grup musik Nasida Ria yang belakangan fenomenal karena tampil di panggung musik Jerman?
Baca juga: Nasida Ria Asal Semarang Sudah 47 Tahun Berkarya, Sering Manggung di Luar Negeri
Grup kasidah Nasida Ria berisi 12 anggota wanita.
Kedua belas personel tersebut ialah Hj. Rien Djamain, Hj Afuwah, Hj Hamidah, Hj Nadhiroh, Hj Nurhayati, Hj Nurjanah, Hj Thowiyah, Sofiyatun, Uswatun Khasanah, Titik Mukaromah, Nazla Zain dan Alfiatul Khoiriyah. Selain itu Nasida Ria juga memiliki grup untuk juniornya yang bernama Qasidah ezzurA.
Grup kasidah itu sebenarnya bukan pendatang baru di genre musik kasidah.
Grup yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah itu sudah berdiri sejak tahun 1975.
Pertamanya, Nasida Ria dikelola oleh H Mudrikah Zain, tetapi sekarang dikelola oleh Choliq Zain.
Baca juga: Sambangi Rumah Dinas Gubernur Ganjar, Group Kasidah Nasida Ria Berikan Album Terbaru
H. Mudrikah Zain merupakan seorang guru qira'at. Zain sebelumnya berpengalaman dengan kelompok campur Assabab.
Awalnya grup itu berisi sembilan siswi yakni Mudrikah Zain, Mutoharoh, Rien Jamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah, dan Nur Ain.
Grup ini awalnya hanya menggunakan rebana sebagai alat musik.
Album debut Nasida Ria, Alabaladil Makabul, dibuat tiga tahun kemudian dan dipasarkan oleh Ira Puspita Records.
Baca juga: Meriahkan Hari Idul Fitri, Saniyah dan Fatima Shebiya Sama-sama Nyanyikan Ulang Lagu Sabyan Gambus
Lagu mereka berdasarkan dakwah dan menarik ilham dari musik Arab. Tiga album mereka berikutnya menggunakan tema yang sama dan banyak berbahas Arab.
Kemudian, Kyai Ahmad Buchori Masruri menyarankan agar grup kasidah itu untuk mengganti lirik lagu menjadi Bahasa Indonesia.
Lalu, gaya Nasida Ria diubah; Masruri juga menulis lagu untuk mereka dengan nama samaran Abu Ali Haidar.
Setelah mengganti lirik menjadi Bahasa Indonesia, grub band kasidah itu kemudian semakin dikenal oleh masyarakat dengan beberapa lagunya yang populer.
Adapun lagu Nasida Ria yang populer seperti "Pengantin Baru", "Tahun 2000", "Jilbab Putih", "Anakku", dan "Kota Santri". Lagu tersebut banyak diputar di radio, baik di pedesaan maupun kota.
Baca juga: Nissa Sabyan Dikabarkan Sudah Menikah Siri, Ini Penjelasan Anisa Rahman Bekas Personel Sabyan Gambus
Selain di Jerman, ternyata grup musik itu sudah sering menggelar konser di luar negeri.
Tercatat, Nasida Ria pernah tampil di Malaysia untuk merayakan Tahun Baru Islam pada tanggal 1 Muharram.
Enam tahun kemudian, mereka diundang ke Berlin, Jerman untuk bermain di Die Garten des Islam (Pameran Budaya Islam) oleh Haus der Kulturen der Welt.
Pada bulan Juli 1996, mereka kembali ke Jerman untuk Festival Heimatklange, dengan acara di Berlin, Mülheim, dan Düsseldorf.
Baca juga: INI Kata Anisa Rahman eks Sabyan Gambus Usai Raih 20 Juta Penonton di Lagu Aisyah Istri Rasulullah
Dikutip dari Kompas.com grup kasidah legendaris Nasida Ria dan Oom Leo Berkaraoke tampil di acara Documenta Fifteen di Jerman.
Grup yang berasal dari Semarang itu membagikan penampilan mereka lewat unggahan di akun Instagram resmi mereka, @nasidariasemarang.
"Hai guys, finally Nasida Ria bisa perform di acara yang hanya ada selama 5 tahun sekali di Jerman yaitu Documenta Fifteen!" tulis akun @nasidariasemarang dikutip Kompas.com, Senin (20/6/2022).
Documenta Fifteen merupakan sebuah eksebisi seni kontemporer yang biasa diselenggarakan lima tahun sekali di Kassell.
Documenta Fifteen tahun ini diselenggarakan mulai Juni hingga September dengan berbagai rangkain acara seni. (Des)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Nasida-Ria-grup-kasidah-yang-berisikan-emak-emak-viral-di-medsos.jpg)