Kesehatan
Cegah Stunting Pada Anak, Orang Tua Perlu Perhatikan Strategi Pemberian MPASI yang Baik
Pada periode MPASI, para orang tua perlu memperhatikan dengan baik terhadap strategi pemberian MPASI pada anak.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
WARTAKOTALIVE.COM, CIKINI - 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) menjadi masa usia emas atau golden age bagi seorang anak. Di 1000 HPK, anak mengalami masa tumbuh kembangnya yang akan sangat berpengaruh kepada kehidupan anak di masa mendatang.
Dokter spesialis anak IPDA dr. Harun Albar, M.Kes, SpA menyampaikan orang tua menjadi sosok utama terhadap pemenuhan gizi di 1000 HPK anak, guna mencegah terjadinya stunting atau kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis yang menyebabkan anak terlalu pendek untuk usianya.
Ia mengatakan kekurangan gizi bisa terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, kondisi stunting baru terlihat setelah bayi berusia dua tahun.
“Jika tidak memenuhi nutrisi di 1000 HPK, tinggi badan sebenarnya masih bisa diperbaiki, namun kecerdasan kognitif dan imunitas sudah sulit diperbaiki apalagi jika sudah di atas 2 tahun. Apalagi saat mulai masuk sekolah sudah sulit diperbaiki kecerdasanya. Sebab 1000 HPK periode emas untuk perkembangan otak anak,” ungkap dr. Harun dalam acara konferensi pers Mothercare meluncurkan Alat Pengolah Makanan dan Peralatan Makan dari Twistshake, di Novotel, Cikini, Jakarta, Senin (20/6/2022).
Dr. Harun mengatakan, untuk anak usia 0-6 bulan asupan gizi satu-satunya hanya bersumber dari Air Susu Ibu (ASI) yang diberikan secara eksklusif selama 6 bulan. Sementara, bagi anak usia 6-9 bulan bisa diberikan makanan pendamping ASI atau MPASI.
"Pada periode MPASI, para orang tua perlu memperhatikan dengan baik terhadap strategi pemberiannya dimulai dari faktor tepat waktu, adekuat, aman dan higienis, serta diberikan secara responsif kepada anak,” ujarnya.
Strategi pemberian MPASI
Lebih lanjut, yang dimaksud strategi tepat waktu adalah berikan MPASI saat anak sudah berusia enam bulan, dengan ciri-ciri leher sudah tegak, bisa meraih makanan dan memasukkannya ke dalam mulut, karena telah ada koordinasi yang baik antara mata, mulut, dan tangannya.
Duduk sendiri tanpa bantuan dan dapat menegakkan kepala. Mampu membuka mulut dengan baik untuk mengambil makanan dari sendok. Dapat menelan makanan dan tidak mengeluarkannya kembali dari mulut.
“Jadi jangan kurang dari enak bulan agar lambung atau usus anak tidak luka, jangan juga lebih dari enam bulan sebab akan ketinggalan nutrisi yang ia butuhkan,” papar dr.Harun.
Kemudian Adekuat, yakni MPASI mencakup karbohidrat, protein utamakan sumber hewani, buah dan sayur, serta lemak bisa dari minyak, santan, margarin atau butter.
Dr. Harun mengatakan, sebaiknya batasi penggunaan bahan makanan yang mengandung serat, gula, dan garam.
“Gula dan garam hanya penambah rasa, sebenarnya rasa itu sudah ada pada bahan makanan si kecil,” jelasnya.
Sedangkan untuk serat, sebenarnya belum dibutuhkan si kecil di usia beberapa bulan kehidupannya, serat pada bayi hanya bersifat dikenalkan saja.
Konsep mindset dulu saat kita masih kecil, masalah serat sangat digaungkan. Tapi saat ini memang serat kontraproduktif sama mineral yang dibutuhkan tubuh. Artinya, mindset ubah. Serat diperkenalkan sesekali tapi nggak berlebihan," paparnya.