Berita Jakarta

Update Bentrok Preman Lokalisasi Vs Warga Rawa Bunga, Polisi Bekuk Satu Orang yang Lesatkan Tembakan

Preman Gunung Antang Iitu terbukti melakukan pembacokan kepada satu warga berinisial RMR hingga menembakkan senjata api ke arah permukiman

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Feryanto Hadi
Ist via Kompas.com
Empat warga menderita luka dan satu rumah rusak akibat penyerangan di Jalan Kemuning, RT 005 RW 001, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (12/6/2022) dini hari. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA TIMUR - Dari ketiga pelaku penyerangan permukiman warga di Kemuning Bendungan RT 05 / 01, Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Polisi sudah berhasil mengamankan satu orang yang merupakan pelaku penembakan saat kejadian tersebut.

Hal tersebut disampaikan Kombes Pol Budi Sartono selaku Kapolres Metro Jakarta Timur.

Kombes Budi menyebut, satu pelaku tersebut berinisial SRD, sudah berhasil diamankan di daerah Tambun, Bekasi.

SRD terbukti melakukan pembacokan kepada satu warga berinisial  RMR hingga menembakkan senjata api ke arah permukiman warga Kemuning Bendungan, Rawa Bunga.

Baca juga: Preman di Lokasisasi Gunung Antang Jaktim Mengamuk, Serang Warga Rawa Bunga, Ada Letusan Tembakan

Tembakan itu mengakibatkan kaca etalase sebuah toko pecah.

"Yang bersangkutan sudah mengakui (kepemilikan senjata) dan ini adalah senjata apinya dan kemudian proyektilnya dan tersangka ini yang melakukan pembacokan terhadap korban," kata Budi, Sabtu (18/6/2022).

SRD juga mengakui dirinya merupakan satu preman dari lokalisasi Gunung Antang, dan hingga saat itu tidak memiliki pekerjaan.

Budi menjelaskan, alasan penyerangan SRD disebabkan karena ia tidak terima adiknya berinisial TT yang sekaligus warga dari lokalisasi Gunung Antang dikeroyok warga usai tepergok mencuri kotak amal di Masjid Al - Barokah Kemuning Bendungan, Jakarta Timur.

"Motif dendam, karena adiknya dikeroyok saat dituduh melakukan pencurian kotak amal. Akhirnya melakukan penyerangan," ujarnya. 

Pihak kepolisian juga sudah mengamankan barang bukti berupa satu senjata api rakitan jenis revolver, sebilah golok, sembilan butir peluru, dan satu butir proyektil peluru.

Baca juga: Tak Mau Bayar PSK Jadi Alasan Sugito Dikeroyok dan Ditikam Hingga Tewas di Lokalisasi Gunung Antang

Terkait perbuatannya, SRD dikenakan pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pengeroyokan, Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan, dan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951 tentang Menguasai Senjata Api Tanpa Hak, dengan ancaman hukuman 5 tahun dan 20 tahun penjara. 

Hingga saat Minggu, (19/6/2022), polisi masih mengejar kedua pelaku lainnya yang melakukan aksi penyerangan permukiman warga di Jalan Kemuning Bendungan, RT 05 / 01, Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur.

Kedua pelaku tersebut berinisial ARS dan HD yang sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Untuk dua orang pelaku masih kita lakukan pengejaran," tutupnya.

Baca juga: PSI Tak Sudi Dukung Anies di Pilpres 2024, Grace Natalie Singgung Intoleransi dan Korupsi

Kesaksian warga

Emon (42) Kaget bukan main.

Warga RW 01, Kelurahan Rawa Bunga, Kacamatan Jatinegara, Jakarta Timur menemukan satu selongsong peluru di tokonya.

Etalase di tokonya juga berlubang, diduga karena tembakan senjata api.

Ia mengungkapkan baru saja mengetahui hal tersebut saat rolling door dan etalase tokonya berlubang seperti bekas tembakan pada saat membuka toko, Senin (13/6/2022), sekira pukul 05.00 WIB.

"Pagi saya buka toko kan jam 05.00 WIB, masih belum sadar. Nah, adik ipar saya yang melihat ada bekas peluru di situ (rolling door dan etalase)," kata Emon, Rabu (15/6/2022). 

Baca juga: Didatangi Polisi Pukul Tiga Pagi, Nikita Mirzani Berontak: Biar Saya Nggak Bisa Telpon Siapa-siapa?

Ia juga sangat yakin etalase tokonya tersebut berlubang yakni karena tembakan senjata api.

Sebab, Emon menemukan barang bukti berupa butir peluru di bagian dalam etalase persis di atas bungkusan rokok.

"Pelurunya ada di dalam, di atas (bungkusan) rokok," jelasnya.

Setelah mengetahui hal itu, Emon langsung melaporkannya ke pengurus lingkungan setempat.

Sesudah itu, datang pihak kepolisian.

Polisi kemudian mengamankan peluru tersebut.

Baca juga: Warga Duren Sawit Keroyok Seorang Pria Hingga Bonyok karena Kerap Lecehkan Bocah Perempuan

"Terus saya lapor ke RW dulu terus dari RW enggak lama datang tuh polisi intel, ngambil butirnya, difoto terus dibawa," ungkapnya

Emon sebelumnya sempat mendengar suara tembakan.

Namun ia hanya berfikir dalam nalurinya jika tembakan itu bersumber dari pihak aparat yang berjaga di wilayahnya.

"Saya berpikir positif itu aparat, jadi aman ya, saya tidur lagi, tahu-tahunya pagi saya buka jam 5, masih enggak sadar, adik ipar saya lihat (bekas peluru), kata saya, 'wah pistol ini'," kata dia.

Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan sempat terjadi serangan berupa batu ke permukiman warga lingkungannya pada Senin (13/6/2022)) dini hari.

"Penyerangan jam 03.00 WIB, ada tembakan plus diserang pakai batu," jelasnya. 

Sebelumnya, terjadi insiden penyerangan oleh sekelompok orang dari di lokalisasi Gunung Antang ke permukiman warga Keluruhan Rawa Bunga, Jakarta Timur.

Sejumlah rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan.

Baca juga: Nasi Uduk Aceh dengan Lauk Babi di Pluit Diprotes, Djahruddin: Warga Sini Kebanyakan Bukan Pribumi

Delapan saksi diperiksa

Dikutip dari Kompas.com, polisi memeriksa delapan saksi terkait penyerangan oleh sekelompok orang diduga preman di Jalan Kemuning, RT 005 RW 001, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi mengatakan, dua saksi yang diperiksa merupakan warga Rawa Bunga.

Sementara itu, enam saksi lainnya dari lokalisasi Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur.

Pelaku diduga berasal dari lokalisasi tersebut.

"Kemarin sesuai BAP (berita acara pemeriksaan), ada dua (warga Rawa Bunga), ditambah klarifikasi ada enam orang dari pihak Gunung Antang sudah kami periksa. Warga dari korban baru dua," ujar Muqaffi kepada pewarta, Selasa (14/6/2022).

Muqaffi belum bisa membeberkan motif pelaku menyerang permukiman warga Rawa Bunga.

Ia hanya menyebutkan bahwa jajarannya sedang fokus memburu pelaku.

"Terkait pelaku yang sebenarnya sedang kami cari, lagi kami buru," kata Muqaffi. Setidaknya, penyerangan terjadi dua kali. Pertama pada Minggu (12/6/2022) dini hari, kemudian dilanjutkan pada Senin (13/6/2022) dini hari

Empat pria berinisial RH, SI, SP, dan RK menjadi korban penyerangan pada Minggu dini hari.

Salah satu korban, SI, telah melaporkan kasus penyerangan tersebut ke Mapolres Jakarta Timur.

Baca juga: Sulit Dibayangkan, Syarif Hidayat Tetap Menyetubuhi Adik Iparnya meski Sudah Meninggal Dunia

Laporan korban diterima pihak Polres Jakarta Timur dengan nomor registrasi LP/B/1274/VI/2022/SPKT/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA. Dalam laporan itu disebutkan, keempat korban awalnya sedang membeli nasi uduk di sekitar lokasi.

Tiba-tiba, datang tiga pelaku dengan membawa senjata tajam.

Mereka langsung menyerang para korban.

Akibatnya, RH dan SI mengalami luka bacok di bagian punggung atas, sedangkan SP dan RK mengalami lebam di sekujur tubuh akibat pukulan benda tumpul.

"Luka-luka empat orang, satu rumah rusak," ujar warga sekitar, HB (45), Senin kemarin.

HB menuturkan, satu rumah warga rusak di bagian kaca depan karena dilempari batu oleh pelaku.

Sementara itu, pada saat penyerangan lanjutan, Senin dini hari, HB mendengar suara tembakan lebih dari tiga kali.

"Ada peluru lebih dari tiga kali tembakan," ujar HB.

HB menyebutkan, salah satu peluru disebut sudah diambil oleh jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Jatinegara. "Iya, yang dipegang satu peluru. Tapi tembakan mah lebih dari tiga kali, banyak tembakannya," kata HB.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved