Kualitas Udara Jakarta
Kualitas Udara Buruk, Polusi Diperkirakan Menyebabkan 4.900 Kematian di DKI Jakarta pada Tahun 2021
DKI Jakarta tercatat menjadi yang terburuk dalam kualitas udara perkotaan berdasarkan situs Air Quality Index (AQ Index).
Penulis: Gilar Prayogo | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - DKI Jakarta tercatat menjadi yang terburuk dalam kualitas udara perkotaan berdasarkan situs Air Quality Index (AQ Index).
Pada Rabu (15/6/2022) pukul 12.00 WIB, indeks kualitas udara di Kota Jakarta berada di angka 167 US AQI dengan PM 2.5 sebesar 87 µg/m³ PM 10 sebesar 23.5 µg/m³.
"Konsentrasi PM 2.5 di udara Jakarta saat ini 17.4 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan Badan Kesehatan Dunia (WHO)," tulis laporan tersebut.
Baca juga: Hari Lingkungan Hidup, Pemprov DKI Susun GDPPU untuk Perbaikan Kualitas Udara Jakarta
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Klaim Kualitas Udara di Ibu Kota Berangsur Membaik Selama Satu Dekade Terakhir
Baca juga: Demi Kualitas Udara Jakarta yang Bersih, Anies Bertemu Ahli di London
PM 2.5 adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron (mikrometer).
Selain itu, kelembaban Jakarta mencapai 70 persen dan angin 9.3 km/h.
"Polusi udara diperkirakan menyebabkan 4.900 kematian di Jakarta pada 2021. Polusi udara telah merugikan sekitar 1.300 juta dolar AS di Jakarta pada 2021," menurut laporan tersebut.
BERITA VIDEO: Said Iqbal Ancam Jika Revisi UU P3 Tak Dicabut DPR
Dengan kualitas udara di Jakarta yang buruk, setiap orang diwajibkan untuk memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan.
Kemudian, diimbau untuk mengurangi aktivitas olahraga di luar ruangan, menutup jendela dengan rapat, dan menyalakan alat penyaring udara ruangan.
Selain Jakarta, terdapat tiga negara lain yang juga mencatatkan kualitas udara tidak sehat, yakni Dubai, Santiago dan Kathmandu berada di urutan di atas dan di bawah rangking Jakarta kualitas udara.
Bangladesh, Pakistan, dan Chad adalah tiga negara teratas yang memiliki kualitas udara yang buruk.