Kepala BPOM Sebut Risiko BPA dengan Penyakit Tertentu Belum Jelas Kausalitasnya

BPA yang akan memberikan risiko gangguan fertifility, cancer, dan berbagai penyakit lainnya sampai saat ini belum jelas kausalitasnya.

Editor: Mohamad Yusuf
Istimewa
Ilustrasi galon air 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bahaya-bahaya resiko BPA seperti yang disampaikan beberapa pihak seperti mengganggu fertilitas, kanker, dan lain-lain sampai saat ini belum jelas kausalitas atau  asumsi dasar dari ilmu sainsnya.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito menyampaikan 

Hal senada juga disampaikan sejumlah ahli pangan dan pakar kimia dari universitas ternama serta sejumlah dokter.

Baca juga: Salemba Institute Sayangkan Sikap Komnas PA Terkait Rencana Pelabelan BPA di Galon Isi Ulang 

Baca juga: Ini Alasan BPOM Lakukan Pelabelan BPA Galon Guna Ulang, 96,4 Persen Galon Mengandung BPA

“Perubahan-perubahan science, knowledge dan ilmu pengetahuan yang ada di masyarakat yang menunjukkan adanya bahaya-bahaya resiko terhadap aspek kesehatan masyarakat dan konsumen, itu harus kita respon dengan regulasi," ujar Penny sebagaimana diberitakan Metro TV dalam acara Metro Pagi Prime Time, Rabu (8/6/2022).

"Salah satunya adalah risiko BPA yang akan memberikan dampak kesehatan seperti berbagai risiko yang dikaitkan dengan gangguan fertifility, cancer, dan berbagai penyakit lainnya yang sampai saat ini belum jelas kausalitasnya,” tambahnya.

Sebagaimana dikutip dari berbagai media sebelumnya, hal ini juga ditegaskan oleh beberapa ahli kesehatan. Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP mengatakan belum ada bukti air galon guna ulang menyebabkan penyakit kanker.

Menurutnya, 90-95 persen kanker itu dari lingkungan atau environment.

“Kebanyakan karena paparan-paparan gaya hidup seperti kurang olahraga dan makan makanan yang salah, merokok, dan lain sebagainya. Jadi belum ada penelitian aii galon itu menyebabkan kanker,” ujarnya.

Dr. M. Alamsyah Aziz, SpOG (K), M.Kes., KIC, dokter spesialis kandungan yang juga Ketua Pokja Infeksi Saluran Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), juga mengatakan sampai saat ini dirinya tidak pernah menemukan adanya gangguan terhadap janin karena ibunya meminum air galon.

Karenanya, dia meminta para ibu hamil agar tidak khawatir menggunakan kemasan AMDK galon guna ulang ini, karena aman sekali dan tidak berbahaya terhadap ibu maupun pada janinnya.

Sesuai SNI

Senada dengan ahli kesehatan, ahli pangan dan pakar kimia dari universitas ternama di Indonesia seperti UI dan ITB juga mengatakan kemasan pangan yang mengandung BPA masih aman digunakan.

Apalagi menurut mereka, produk-produk tersebut sudah memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI).

Guru Besar Bidang Keamanan Pangan & Gizi di Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, C.Ht, mengatakan jika sudah memiliki sertifikat SNI, semua kemasan pangan yang mengandung BPA itu termasuk galon AMDK sudah dijamin keamanannya.

Baca juga: KPPU Endus Isu Persaingan Tak Sehat dalam Revisi Peraturan BPOM Soal Labelisasi Galon

Baca juga: BPOM Pastikan Vaksin Covid-19 Moderna di Indonesia Aman dan Tak Mengandung Partikel Asing

“Saya khawatir pernyatan-pernyataan mengenai bahaya BPA ini hanya dijadikan alat persaingan dagang di antara pengusaha AMDK,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved