Rencana Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur Jadi Polemik, Luhut: Jangan Jadi Bangsa Nyinyir
Oleh karena itu, menurutnya butuh kerja sama dan integrasi untuk menyelesaikan hal itu.
"Itu sebabnya republik kita enggak selesai- selesai karena kita terlalu segmented, selalu bilang oh itu kekuasaan saya, tidak bisa begitu, pak," ucapnya.
Luhut menyatakan, rencana kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur sesuai studi yang dibuat pihaknya bersama Unesco. Namun, karena rencana itu membuat gaduh, akhirnya ditunda.
Baca juga: Polisi Selidiki Insiden Kemunculan Bendera HTI di Acara Deklarasi Dukung Anies Baswedan Jadi Capres
"Jadi mengenai itu, mengenai Borobudur, kita membuat studi komprehensif, Unesco ikut di situ bapak ibu."
"Dan angka itulah keluar, tapi karena ribut-ribut semua, ya udah saya bilang tunda aja dulu deh, nanti kita lihat lagi."
"Tapi bapak ibu, saya laporkan, Borobudur itu turun pak, dan sudah mulai rusak."
Baca juga: Siap Koalisi dengan PKB, PKS Ikhlas Usung Cak Imin Jadi Capres Jika Layak
"Jadi ada yang kadang-kadang, maaf, teman-teman bapak ibu juga yang langsung mengkritik saya, langsung nembak, enggak tahu masalahnya," ucapnya.
Luhut pun meminta anggota DPR tak langsung mengkritik dirinya, ketika ada suatu isu atau permasalahan yang mengemuka di publik.
"Jadi kalau boleh, mohon lain kali telepon saya aja, pak. Masalahnya apa sih?"
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 8 Juni 2022: 4 Pasien Wafat, 258 Orang Sembuh, 520 Positif
"Jadi jangan cari, mohon maaf pak, cari popularitas dengan serang saya, pak."
"Saya ini hanya pelaksana, percayalah saya enggak akan lakukan yang di luar, yang semau-mau saya, tidak."
"Semua yang saya kerjakan basisinya studi, basisnya data," tegas Luhut. (Fersianus Waku)