Pemecatan M Taufik

Sibuk Bekerja, Ariza tak Tahu M Taufik Dipecat dari Partai Gerindra karena tak Loyal

Ketua DPD Gerindra DKI Ahmad Riza Patria ternyata tak tahu M Taufik telah dipecat partainya. Ariza sibuk kerja hingga urusan partai terbengkalai.

Warta Kota/Desy Selviany
Ketua DPD Gerindra DKI Ahmad Riza Patria tak tahu koleganya M Taufik dipecat mendadak oleh partainya. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan dirinya baru mengetahui bahwa M Taufik telah dipecat dari Partai Gerindra.

“Jadi Pak Taufik, saya baru tadi juga mendengar informasi (dipecat) dari media,” ucapnya, Selasa (7/6/2022) malam.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu mengatakan, langkah pemecatan Taufik berdasar hasil sidang Majelis Kehormatan Partai (MKP) dimana masih sebatas rekomendasi.

Baca juga: Warga Gombol Paya Kalideres Senang Bakal Dibangun Taman Maju Bersama dari Lokasi Pembuangan Sampah

“Bentuknya baru rekomendasi, jadi DPP sendiri belum memutuskan. Itu kan rekomendasi nanti disampaikan kepada DPP,” ujar pria yang akrab disapa Ariza ini.

“Nanti DPP sendiri yang akan rapat menyikapi rekomendasi daripada MKP,” sambung Riza.

Riza menambahkan, apapun keputusan yang diambil merupakan kebijakan yang terbaik bagi partai pada tingkat DKI Jakarta maupun nasional terutama menjelang pemilu.

“Tentu kita berharap nanti apapun kebijakan yang diambil partai, oleh DPP tentu kebijakan yang baik untuk semuanya. Itu harapan kami di DKI Jakarta,” ungkap Ariza.

Baca juga: Polisi Selidiki Aliran Dana Operasional Sangat Besar Mengalir ke Khilafatul Muslimin

Seperti diketahui, Majelis Kehormatan Partai (MKP) Partai Gerindra memecat M Taufik, karena dianggap tak loyal dan kekalahan Prabowo Subianto di DKI Jakarta pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Saudara M Taufik selaku kader Gerindra, dalam kedudukannya sebagai unsur pimpinan pada kepengurusan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, serta pada DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra."

"Nyatanya telah gagal dalam menjalankan amanah partai terkait dengan kalahnya perolehan suara pasangan Prabowo-Sandi di DKI Jakarta pada Pilpres 2019," kata Wakil Ketua Majelis Kehormatan atau Mahkamah Partai Gerindra Wihadi Wiyanto.

Perjuangan M Taufik di Partai Gerindra berakhir.
Perjuangan M Taufik di Partai Gerindra berakhir. (Warta Kota/Anggie Lianda Putri)

Wihadi melanjutkan, di bawah kepemimpinan M Taufik, Gerindra justru tidak memiliki kantor tetap DPD DKI Jakarta. tidak seperti kantor DPD lainnya.

"Kita partai besar, masa kantornya pindah-pindah?"

"Sedangkan DPD-DPD yang lain sudah mempunyai kantor, itu salah satu ketidakloyalannya," ucapnya.

Wihadi memastikan Gerindra akan memproses pergantian antar-waktu (PAW) M Taufik sebagai anggota DPRD DKI.

"Semuanya ada mekanisme ya, PAW kan semua ada mekanisme, ada proses adminstrasi semuanya."

"Tapi keputusan Majelis Kehormatan Partai hari ini adalah pemecatan," tegasnya.

Dianggap Tak Loyal

Partai Gerindra memecat M Taufik sebagai anggota.

Pemecatan itu berdasarkan hasil rapat Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra yang digelar pada Selasa (7/6/2022) hari ini.

"MKP yang ini saya ada lima majelisnya sepakat untuk memutus Saudara Taufik memecat sebagai kader Gerindra, mulai keputusan itu disampaikan pada hari ini," kata Wakil Ketua Mahkamah Partai Gerindra Wihadi Wiyanto di Kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Selasa.

Wihadi mengungkapkan, pada hari ini Majelis Kehormatan Partai Gerindra menggelar sidang terkait Taufik. 

Dia menyebut sidang hari ini merupakan lanjutan, usai MKP memanggil Taufik pada 21 Februari 2022.

Saat itu, Taufik sudah memberikan surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya dan mengakui kesalahannya. 

"Kemudian, setelah ada kabar bahwa pergantian Ketua DPRD DKI, Saudara Taufik ternyata banyak melakukan manuver-manuver."

Baca juga: Olivia Nathania Dihukum 3 Tahun Penjara, Nia Daniaty: Saya Hanya Bisa Menyemangati, Dia Sudah Besar

"Kemudian, dari situ kita juga mendengar Saudara Taufik akan mengundurkan diri, atau keluar dari Gerindra."

"Kemudian, kita kembali hari ini menyidangkan bahwa apa yang dilakukan Saudara Taufik itu menyalahi apa yang sudah ada di sidang pada tanggal 21 Februari," tuturnya.

Wihadi mengungkapkan, Taufik sempat memberikan keterangan berbelit-belit dengan menyatakan tetap setia dengan Gerindra, namun pada kenyataannya tidak loyal terhadap partai.

"Melihat itu dan melihat ketidakloyalan daripada Saudara Taufik, dan juga menyalahi apa yang sudah disampaikan pada 21 Februari, dia mengatakan akan tetap dengan Gerindra, tapi pada kenyataannya dengan manuver-manuver dia mengatakan akan mundur."

"Oleh sebab itu, MKP yang ini saya ada lima majelisnya sepakat untuk memutus Saudara Taufik memecat sebagai kader Gerindra, mulai keputusan itu disampaikan pada hari ini. Itu keputusannya MKP," tegasnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved