Pilpres 2024

Trimedya Panjaitan: Ganjar Tidak Menghargai Megawati, Sudah Kemlinthi Dia

Dia pun menyarankan Ganjar agar fokus pada penyelesaian konflik di Wadas, kemudian banjir rob, serta penyelesaian kemiskinan di Jateng.

istimewa
Anggota DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan, mengkritik sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang ia nilai getol ingin maju di Pilpres 2024. 

Trimedya menekankan, seharusnya Ganjar sebagai salah satu kader yang tergolong lama, paham karakter PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Dan bagi saya sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar tidak menghargai Ibu (Megawati),” paparnya.

Sebut Puan Maharani Tipe Pemimpin Apa Adanya

Legislator PDIP Trimedya Panjaitan menilai Ketua DPR Puan Maharani adalah sosok pemimpin apa adanya, dan tak suka berpura-pura di ruang publik.

“Mbak Puan bukan tipe pemimpin yang suka berpura-pura, yang memoles dirinya seakan-akan populis, seakan-akan berpihak kepada rakyat."

"Tapi Mbak Puan mencoba menjadi pemimpin, ya begitulah dia apa adanya."

Baca juga: Tak Pecat AKBP Raden Brotoseno Dinilai Jadi Bukti Lemahnya Penegakan Hukum di Internal Polri

"Dia lahir sebagai cucu Bung Karno, anak Bu Mega, anak Pak Taufik, kemudian jadi politisi di tingkat nasional, ya dia enggak perlu kepura-puraan,” kata Trimedya kepada wartawan, Rabu (1/6/2022).

Karena itulah, menurut Trimedya, mencari pemimpin haruslah yang apa adanya, bukan yang memermak dirinya seolah-olah paling berpihak kepada rakyat.

Anggota Komisi III DPR itu lalu menyinggung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang hanya memoles diri demi opini publik.

Baca juga: Jokowi: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Ketika Bangsa Indonesia Hadapi Tantangan dan Ujian

“Jatuh dari sepeda, akting ada hari kanker botak, bukan yang begitu-begitu."

"Coba apa gunanya Ganjar botak, tunjukkan empati? Kan enggak juga."

"Kenapa dia enggak botak ketika Indonesia kalah di semifinal SEA Games?" Kritik legislator dapil Sumut II ini.

Baca juga: Bambang Pacul: Ada Indikasi Kuat Jokowi dan Megawati Mau Dijauhkan, Ini Pengulangan

Sementara, Trimedya menilai rekam jejak Puan sangatlah jelas sejak menjabat Ketua Fraksi PDIP di era oposisi SBY pada 2009-2014, dan Ganjar saat itu sebagai anggota fraksi.

“Mbak Puan kinerjanya dari mulai ketua fraksi, kemudian dia bisa mengorganisir PDI Perjuangan sebagai partai oposisi, kita bisa diperhitungkan."

"Lihat saja kami dulu banyak atraksi yang kita lakukan, beda dengan yang oposisi sekarang, enggak jelas,” beber Trimedya.

Baca juga: Bandingkan Cara KPK Buru Harun Masiku dan Nazaruddin, Boyamin Saiman: Kemampuan Dipacu Kemauan

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved