Gempa Bumi

Penelitian UI, Kearifan Lokal dan Upaya Ramah Lingkungan Kurangi Risiko Gempa di NTB

'Pentahelix Membangun Model Rumah Tahan Gempa (RTG) Berperspektif Kearifan Lokal dan Ramah Lingkungan Pasca Bencana Alam di Propinsi NTB'.

Istimewa
Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) mendukung komitmen pentahelix yakni sebuah model inovatif pengembangan yang menghubungkan akademia, pemerintah, industri, masyarakat komunitas, dan media, dalam mengembangkan langkah-langkah ketahanan gempa berdasarkan kearifan lokal dan upaya ramah lingkungan. 

Dan ke enam, menerapkan sistem transparansi dan akuntabilitas melalui rekonsiliasi data BNBA (by name by address) penerima bantuan sosial (PBS) yang telah dilengkapi (NIK dan KK) oleh kabupaten kota.

"Baik data kerusakan rumah, penyaluran dana bantuan dan progress perbaikan atau pembangunan RTG, serta sinkronisasi data BNBA PBS terhadap data kependudukan Dinas Dukcapil," tandasnya.

Baca juga: Gempa Bumi Sukabumi Pagi ini Dirasakan di Depok, Tangsel, Sebagian Jakarta, Lebak, Bandung dll

Sementara itu, Kepala Desa Teratak Kecamatan Batu Keliang Utara Mohammad Ipkan dan Lurah Bertais H. Amanah menyebutkan bahwa pembangunan RTG selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, baik fisik atau pun Laporan Pertanggungjawaban (LPJ).

"Upaya untuk melihat model pentahelix dalam penanganan RTG NTB menjadi barometer penting, keberhasilan pembangunan melalui Satu Data, Satu Sistem, Satu Komando," kata Amanah. 

Selain Rachma, dalam penelitian tersebut juga melibatkan Prof dra Fatma Lestari M.Si PhD dari dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, dan Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani S.Sos. SH, M.Han Mahasiswa Doktor Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) UI, bersama dengan mitra peneliti Lukmanul Hakim dan Dedy Dharmawansyah dari Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) dan Dr  Junaidin dan Rasyid Ridha dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). 

Baca juga: Gempa Bumi Sukabumi Pagi ini Dirasakan di Depok, Tangsel, Sebagian Jakarta, Lebak, Bandung dll

Sebelumnya, dalam the 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 yang digelar secara hybrid, Presiden Jokowi menyampaikan empat konsep resiliensi berkelanjutan dalam menghadapi risiko bencana. 

Pertama, pentingnya memperkuat budaya dan kelembagaan siaga bencana yang antisipatif, responsif, dan adaptif menghadapi bencana.

Kedua, setiap negara harus berinvestasi dalam sains, teknologi, dan inovasi termasuk dalam menjamin akses pendanaan dan transfer teknologi.

Ketiga, membangun infrastruktur yang tangguh bencana dan tangguh terhadap perubahan iklim.

Keempat, komitmen bersama untuk mengimplementasikan kesepakatan global di tingkat nasional sampai tingkat lokal.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved