Berita Tangerang
Diimbau Jual Minyak Goreng Curah Sesuai HET, Pedagang Ogah: Harga Kulakannya Saja Sudah Tinggi
Heriyanto mengatakan, harga minyak goreng curah yang dijual para pedagang saat ini berkisar Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu untuk ukuran 1 kg.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Pengelola Pasar Anyar Tangerang mengimbau para pedagang untuk menjual minyak goreng curah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
HET yang telah ditetapkan tersebut adalah untuk minyak goreng curah ukuran satu liter sebesar Rp 14.000, sedangkan ukuran satu kilogram sebanyak Rp 15.500.
Menanggapi hal tersebut, para pedagang yang berjualan di Pasar Anyar Tangerang tidak menyetujui imbauan tersebut.
Salah satunya ialah Heriyanto, pedagang sembako yang menjual minyak goreng curah di Pasar Anyar Tangerang.
Baca juga: Pengusaha Warteg Resah Pemerintah Mencabut Subsidi Minyak Goreng Curah, Modal Usaha Membengkak
Heriyanto mengatakan, harga minyak goreng curah yang dijual para pedagang saat ini berkisar Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu untuk ukuran 1 kg.
"Kalau pedagang hanya mendapat diminta menjual minyak goreng curah dengan standar HET, itu enggak sesuai untuk kami pedagang," ujar Heriyanto saat diwawancarai Wartakotalive.com, Minggu (29/5/2022).
"Karena harga minyak goreng curah yang didapat pedagang dari distributor saja sudah di atas HET, bagaimana kita mau menjual sesuai (HET) kalau begitu," imbuhnya.
Baca juga: Pengelola Pasar Anyar Imbau Pedagang Patuhi HET Minyak Goreng Curah
Heriyanto menilai, para pedagang menjual minyak goreng curah berkisar di harga Rp 18 ribu, telah sesuai dengan pengeluaran dari para pedagang itu sendiri.
Pasalnya, para pedagang yang ingin mendapatkan stok ketersediaan minyak goreng curah tersebut harus membawa drigennya masing-masing.
Terlebih, para pedagang harus merogoh modal lebih dalam, untuk membeli plastik dan karet, untuk mengemas minyak goreng curah tersebut ke dalam ukuran per kilogram.
Selain itu, tenaga serta waktu yang diluangkan oleh para pedagang untuk mendapatkan stok ketersediaan minyal goreng curah juga perlu untuk diperhitungkan.
"Sekarang gini, untuk mendapat minyak goreng curah itu kami harus modal beli drigen dulu, terus beli plastik kilo-an, beli karet, beli alat untuk mindahin minyak dari jrigen ke plastiknya, ditambah tenaga dan waktu kita yang telah terbuang," kata dia.
"Kalau begitu caranya, kami pedagang harus mengeluarkan modal yang besar untuk menjual minyak goreng curah ini," ungkapnya.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Kemasan Naik, Pedagang: Lebih Baik Begini, yang Penting Barangnya Ada
Sebelumnya diberitakan, pihak pengelola Pasar Anyar Tangerang mengimbau penjualan minyak goreng curah, agar sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Kepala Pasar Anyar Tangerang, Juhaeni mengatakan, imbauan HET minyak goreng curah tersebut ditujukan kepada para pedagang serta pembeli.