Berita Nasional

Pabrik Pengolahan Porang Bakal Dibangun di Lombok, Mampu Hasilkan Tepung Glukomanan Kadar 90 Persen

Pengolahan porang di Indonesia memasuki babak baru mulai yakni dengan dibangunnya pabrik pengolahan porang di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Editor: PanjiBaskhara
Kompas.com/Dewantoro
Pengolahan porang di Indonesia memasuki babak baru mulai yakni dengan dibangunnya pabrik pengolahan porang di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Foto: Katak porang, Selain umbi, tanaman porang juga menghasilkan katak yang memiliki nilai jual. 

Guna capai target 240 ton tepung glukomanan kadar 90 persen, pabrik ini butuhkan 4.320 ton porang per tahun.

Dengan rata-rata panen 2 kilogram per tanaman dan per hektar bisa untuk 40.000 tanaman, maka dibutuhkan 108 hektar.

"Kami menargetkan pabrik mulai beroperasi pada akhir tahun ini dengan kapasitas produksi tepung glukomonan kadar 90 persen sebanyak 20 ton per bulan. Tepung ini bahan baku pangan, farmasi, dan kosmetik," tutur Moshe.

Pelibatan kelompok tani sebagai pemasok tersebut, sesuai arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Dimana pabrik tersebut diharapkan mampu berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan warga.

Apa Itu Tanaman Porang?

Tanaman porang kembali menarik perhatian setelah beberapa waktu lalu, Presiden TI Joko Widodo melarang ekspor porang dalam bentuk umbi.

Tanaman porang pernah jadi perbincangan pada 2019 setelah sejumlah petani meraup pendapatan yang cukup besar dari bertanam porang.

Melalui akun Instagramnya, @jokowi, Presiden Jokowi kembali menekankan bahwa tanaman porang akan menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia.

Apa itu tanaman porang dan apa manfaatnya hingga berdaya jual tinggi?

Tahukah Anda, porang sudah dikenal sejak lama.

Bahkan, pada masa penjajahan Jepang, masyarakat di sekitar hutan dipaksa untuk mendapatkan porang sebagai bahan pangan dan industri mereka.

Seperti dilansir dari website Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, tanaman porang merupakan tanaman anggota family Aracacea.

Secara umum dikenal dengan nama bunga bangkai, karena baunya yang tidak sedap.

Di beberapa daerah, porang dikenal dengan nama yang berbeda-beda.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved